Tokoh Bangsa Membangun Peradaban, Tokoh Bangsat Membangun Kebiadaban

Tokoh Bangsa Membangun Peradaban
Asyari Usman
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Asyari Usman

Hajinews.co.id – Ternyata, kata ‘bangsa’ dan ‘bangsat’ dalam kosa kata Indonesia tidak tercipta secara kebetulan. Kedua kata yang berbeda maqam itu ditakdirkan berseberangan dalam makna.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mari kita rujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sungguh luar biasa pengertian ‘bangsa‘ dan ‘bangsat‘. Luar biasa perbedaannya. Yang satu sarat dengan makna kemuliaan. Yang satu lagi penuh dengan makna kehinaan, negatif dan buruk.

Kata ‘bangsa’ antara lain berarti “kelompok masyarakat yang bersamaan asal-usul keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya”. Contohnya: bangsa India, bangsa india, bangsa Turki, bangsa Filipina, dan lain sebagainya. Tentu di sini ‘bangsa’ sebagai kata benda (kata ganti).

Seterusnya, ‘bangsa’ juga berarti “kedudukan atau keturunan yang mulia”. Sebagai kata sifat (kata sifat). Contoh pemakaiannya: “bahasa menunjukkan bangsa”, menunjukkan kelas seseorang. Kalau dia berbicara dengan runtut yang baik, mudah dimengerti, berisi, bukan omong kosong, bukan bohong, bukan tipu-tipu, maka terlihatlah kelas pemikiran orang tersebut. Cara ia bertutur menunjukkan ketinggian ilmunya, kemuliaan akhlaknya.

Kemudian kita mencermati makna kata ‘bangsat’. Keburukan yang sangat dahsyat artinya. Padahal cuma satu huruf saja yang berbeda, huruf yaitu “t”.

Serem arti kata ‘bangsat’ menurut KBBI. Yaitu, ‘kepinding’ dan ‘kutu busuk’. Kepinding adalah jenis serangga yang terkenal karena menghuni ceruk-ceruk tilam tradisional dan sudut kelambu zaman dulu. Kepinding akan keluar dari sarangnya ketika ada orang yang tidur menggunakan tilam atau kelambu yang jarang dibersihkan. Menjaga itu menyerap darah manusia.

Terus, ‘kutu busuk’ adalah jenis kutu yang bila digilas akan mengeluarkan bau busuk yang cukup pedas. Jadi, ‘bangsat’ dalam arti ‘kutu busuk’ tidak kalah serunya dibandingkan ‘kepinding’.

Pembahasan kata ‘bangsat’ masih berlanjut. Makna lain ‘bangsat’ adalah “orang yang bertabiat jahat” khususnya orang-orang yang suka mencuri, mencuri, dan sebagainya.

Nah, ini sangat menarik. Koruptor, maling tambang, maling uang negara, pencucian uang (pencucian uang haram), penilapan anggaran adalah ‘bangsat’ menurut KBBI. Singkatnya, “orang yang bertabiat jahat” adalah ‘bangsat’.

Sekarang, kita lihat siapa yang ‘bangsa’ dalam konotasi ‘berkelas’ dan siapa yang ‘bangsat’. Apa yang sesungguhnya dibangun oleh para tokoh ‘bangsa’ dan tokoh ‘bangsat’?

Pasti mereka sudah berkiprah dalam dua konsep pembangunan yang berbeda kontras. Para tokoh ‘bangsa’ telah dan akan selalu berikhtiar untuk membangun ‘peradaban’. Sedangkan para tokoh ‘bangsat’ akan berlomba-lomba membangun ‘kebiadaban’.

Apa itu ‘peradaban’ dan apa pula ‘kebiadaban’? Peradaban adalah kemajuan lahir-batin dalam kecerdasan dan kebudayaan. Sedangkan kebiadaban adalah ‘sifat’ atau ‘keadaan’ biadab. Makna ‘biadab’ adalah ‘belum beradab’ atau ‘tidak maju kebudayaannya’. Arti lain ‘biadab’ adalah ‘tidak tahu adat’ (sopan-santun) alias ‘kurang terbuka’. Kata ‘biadab’ juga berarti ‘tidak beradab’ atau ‘kejam’.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *