Masjid Muhammadiyah Bukanlah Kaleng Biskuit!

Masjid Muhammadiyah
Sekum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idMuhammadiyah mengelola ribuan masjid. Hampir setiap cabang Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia setidaknya memiliki satu masjid atau musala. Sekum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti menghimbau agar masjid Muhammadiyah tetap dirawat dengan baik. Kita tidak hanya perlu menjaga kuantitasnya, tetapi juga kualitasnya.

Mu’ti menekankan perlunya melindungi bagian luar dan dalam masjid. Dalam keterangannya, Mu’ti memaparkan pentingnya memastikan masjid-masjid Muhammadiyah tidak menjadi “kaleng biskuit”. Istilah ini mengacu pada perbedaan mendasar antara penampilan dan esensi sejati. Pesannya jelas: masjid bukan sekadar bangunan, melainkan simbol dan wadah pengamalan nilai-nilai Islam sesuai ajaran Muhammadiyah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Masjid Muhammadiyah harus dikelola dengan baik agar tidak seperti kaleng Kh*ng Gu*an. Luarnya biskuit, dalamnya rengginang. Namanya Masjid Muhammadiyah, amaliah ibadah dan kegiatan bertentangan dengan Muhammadiyah,” ucap Mu’ti dalam akun twitter atau X @Abe_Mukti pada Jumat (10/05).

Selain itu, Mu’ti juga berpesan agar seluruh elemen Muhammadiyah memakmurkan masjid. Mengadakan pengajian, rajin salat berjamaah, dan aktivitas-aktivitas lainnya. Hal ini guna mengantisipasi masuknya ideologi yang tidak sejalan dengan semangat Muhammadiyah. Dengan memakmurkan masjid, Muhammadiyah dapat senantiasa mengokohkan identitas keislaman yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakininya.

Sejalan dengan Mu’ti, dalam Fatwa Tarjih juga disebutkan agar membawa serta anak-anak untuk ikut meramaikan masjid. Membiasakan diri untuk membawa anak ketika salat berjamaah ke masjid adalah permulaan yang baik dalam mendidik anak. Hal itu akan manjadikan anak lebih dekat dengan masjid, mengenal Allah, memperbagus akhlaknya, serta meluruskan perkataan dan perbuatannya.

Apabila ada anak-anak yang bermain-main di masjid, baik ketika salat jamaah berlangsung maupun tidak, jangan ditegur dengan teguran yang keras sehingga membuat anak trauma atau takut untuk pergi ke masjid, namun hendaknya dinasehati dengan lemah lembut agar anak tetap merasa nyaman untuk pergi ke masjid.

Sumber: muhammadiyah

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *