Waspadalah! Varian Baru Covid Telah Masuk Indonesia, Gejalanya Lebih Dari Sekadar Demam

Varian Baru Covid Telah Masuk Indonesia
Varian Eris


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPasca pandemi Covid-19 mereda, masyarakat dunia kembali menghadapi tantangan baru dengan munculnya varian baru Covid-19 di penghujung tahun 2023. Peningkatan tajam jumlah kasus positif Covid-19 19 tercatat terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dua varian baru Covid yang berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus ini adalah EG.2 dan EG.5.

Semua virus, termasuk SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, bermutasi seiring waktu. Mutasi tersebut dapat menyebabkan munculnya varian baru Covid yang memiliki ciri berbeda dengan virus aslinya, seperti peningkatan kecepatan penularan, perubahan keparahan penyakit, atau kemampuan menghindari respon imun akibat vaksin. .

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Beberapa mutasi dapat menimbulkan varian baru Covid yang lebih mudah menular dan menyebabkan penyakit lebih parah, seperti yang terjadi pada varian Delta dan EG.2. Namun mutasi juga dapat menimbulkan varian dengan karakteristik berbeda. Secara umum, varian baru dapat menyebabkan perubahan signifikan pada prevalensi dan dampak kesehatan masyarakat.

Berikut ini covid varian baru EG.2 atau Eris yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/5/2024).

Covid Varian Baru EG.5 atau Eris

Berdasarkan laporan dari CNBC Indonesia, varian Epsilon Gamma (EG.5) atau yang lebih dikenal sebagai Eris, termasuk dalam kategori varian yang memperoleh perhatian khusus, dikenal sebagai variants of concern (VOC). Varian ini mendapat sorotan karena potensinya memiliki dampak signifikan terhadap penyebaran penyakit, tingkat keparahan, atau efikasi vaksin. Sebagaimana halnya dengan semua virus, virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 juga mengalami mutasi seiring berjalannya waktu. Mutasi ini dapat memicu munculnya varian baru Covid yang memiliki sifat-sifat yang berbeda dari virus sebelumnya, seperti tingkat penularan, tingkat keparahan penyakit, atau kemampuan untuk menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksin.

Varian Covid yang baru dapat jadi lebih menular dan menyebabkan penyakit yang lebih parah, serta mungkin lebih resisten terhadap sistem kekebalan tubuh. Namun sebaliknya, varian hasil mutasi tersebut juga bisa memiliki sifat yang berlawanan. Sebagai contoh, varian Delta awalnya dianggap lebih berpotensi menyebabkan penyakit yang parah dibandingkan dengan varian awal Covid. Sejauh ini, ada empat varian Covid utama yang telah terdeteksi, yaitu Alpha, Beta, Delta dan Omicron. Di Indonesia, terdapat subvarian baru Covid yang terdeteksi pada tahun 2023, antara lain EG.2 dan EG.5 yang berasal dari Omicron. EG.5 atau Eris menjadi varian Covid baru yang mendominasi jumlah kasus positif di beberapa negara pada pertengahan 2023. Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikannya sebagai “variant of interest”, menunjukkan adanya perubahan genetik yang membuat varian ini menonjol dan prevalensinya terus berkembang.

Meskipun termasuk varian baru, gejala, pengobatan, dan langkah pencegahannya relatif serupa dengan Covid sebelumnya. Masyarakat yang telah divaksinasi Covid umumnya lebih aman dari risiko penularan dan penyakit yang parah. Meskipun demikian, penting untuk terus memantau perkembangan varian-varian baru dan mengikuti pedoman kesehatan yang diberikan oleh otoritas kesehatan setempat.

Ciri-ciri dan Karakteristik Varian Eris

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *