Gas Pol Amal Sholeh di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah



banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. dr. H. Masrifan Djamil, MPH., MMR

Dokter, doktor ilmu kedokteran, pakar kesehatan masyarakat dan manajemen RS, pendakwah (muballigh), Wakil Ketua PW IPHI Jawa Tengah, tinggal di Semarang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hajinews.co.id — Bulan Romadlon sebagai bulan penuh berkah, penuh rahmat dan pengampunan telah menjadi pengetahuan dan dambaan umat Islam. Indikasinya, semua musholla dan masjid penuh sesak di awal Romadlon. Berproses kesadaran umat ini, sehingga kelak, 10 hari terakhir musholla dan masjid akan semaikin penuh sesak. Kita syukuri hal ini, umat telah belajar terus tentang agamanya sendiri.

Ada periode waktu yang disediakan Allah ﷻ yang amat luar biasa, yakni 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, namun belum sebegitu populer seperti Romadlon, Idul Fitri, Idul Adha, Muharrom dan lainnya. Mari kita populerkan dan kita tunggu momennya setiap tahun, besok tanggal 7 Juni bakda maghrib in syaAllah kita memasukinya.

Saudaraku muslimin mari kita GASPOL meningkatkan amal sholeh pada 10 hari dari tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Keutamaan amal sholeh di hari-hari ini sama dengan jihad fi sabilillah yang paling mentok, yaitu orang yang keluar dari rumahnya pergi berjihad fi sabilillah dengan diri dan seluruh hartanya, tak kembali lagi sesuatupun — alias pulang tinggal nama. Mari kita populerkan sabda Rasulullah ﷻ mulai sekarang, agar umat berupaya maksimal di hari-hari ini, yakni mulai maghrib Jum’at 7 Juni 2024 besok pagi:

 

مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ  وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ

 

“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah.” Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun.” (HR Muslim)

 

AMAL-AMAL SHOLEH HARIAN YANG BISA KITA GASPOL

 

Pertama yang harus dikerjakan untuk melakukan amal sholeh adalah yang wajib terlebih dahulu, kita benar-benar menjaga jangan ada yang terlupakan atau kita tinggalkan. Kedua, kita tingkatkan mutunya. Sebagaimana di urusan dunia, kita selalu bicara mutu atau kualitas prima, atau excellent, maka urusan akhiratpun wajib demikian.

 

  1. Shalat wajib lima waktu secara berjama’ah di masjid dan memperbanyak shalat sunnah.

 

Sebaiknya di 10 hari pertama Dzulhijjah setiap muslim menjaga agar bisa shalat berjamaah di masjid (bagi lelaki) dan shalat sunnah Rawatib (qobliyah dan bakdiyah), shalat Dhuha, shalat Tahajud, shalat Witir, shalat tahiyatul masjid, dan shalat sunnah lainnya. Sukur-sukur kalau memang sudah menjadi kebiasaan, maka tinggal meningkatkannya.

 

Diantara amalan wajib, diselingi amalan sunnah, misalnya sholat wajib 5 waktu, ada sholat sunnah rowatib dan nawafil.

 

Jika kita melakukan ibadah sunnah, maka Allahﷻ akan mencintai kita, sebagaimana hadits qudsi ini: “Hamba-Ku senantiasa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya.” (HR Bukhari, Ibnu Majah, dan Ahmad).

 

Fadhilahnya pun dari ibadah sunnah sungguh luar biasa, misalnya ini: “Siapa yang shalat rawatib 10 rakaat setiap hari dibangunkan rumah di surga”. Sebagaimana Ibnu Umar Radhiyallahu ‘Anhuma, meriwayatkan sebagai berikut:

 

حَفِظْتُ مِنْ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ رَكَعَاتٍ : رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلظُّهْرِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ اَلْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ , وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ اَلصُّبْحِ

 

“Aku menghapal dari Nabi ﷺ 10 rakaat sholat sunnah yaitu: dua rakaat sebelum Dhuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah maghrib di rumahnya, dua rakaat setelah Isya’ di rumahnya, dan dua rakaat sebelum Shubuh.” (Muttafaq ‘Alaih)

 

  1. Puasa sunnah, antara tanggal 1-9 Dzulhijjah.

 

Puasa adalah ibadah yang bernilai tinggi, amal sholeh yang pahalanya Allah sendiri yang menentukannya. Maka ada sebagian ulama yang membolehkan puasa 9 hari berturut-turut dari tanggal 1-9 Dzulhijjah. Namun menurut Aisyah radliyallahu ‘anha, istri beliau, Rasulullah ﷺ tidak berpuasa terus menerus dari tanggal 1 Dzulhijjah sampai tanggal 9. Di bulan Dzulhijjah haram berpuasa pada tanggal 10 sampai dengan 13 nya, karena itu adalah hari tasyriq.

 

  1. Puasa hari Arafah pada tanggal sembilan Dzulhijjah.

 

Bagi jamaah haji tidak disunnahkan puasa Arofah karena sedang melakukan ibadah wajib yaitu wukuf di Arofah. Nabi Muhammad ﷺ ditanya oleh sekelompok orang dari Nejed tentang haji, maka Nabi ﷺ menjawab : الْحَجُّ عَرَفَةُ

Haji itu adalah Arafah (HR at-Tirmidzi, an-Nasâ’i, Ibnu Mâjah; derajat hadits sahih).

 

Fadhilah puasa Arofah adalah sebagai berikut:

 

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

“Shaum hari Arafah, aku mengharap Allah menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya.” (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

 

Karena puasa Arofah amat luar biasa fadhilahnya sebagaimana hadits di atas, dan karena fadhilah amal sholeh 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, maka sayang kalau kita tidak mengamalkannya.

 

Sebagian umat Islam di Indonesia juga mengamalkan puasa sunnah Tarwiyah (pada tanggal 8 Dzulhijjah).

 

AMAL SHOLEH HARIAN LAINNYA YANG BISA DIKERJAKAN

 

Tasbih, tahmid, tahlil,  takbir, dan dzikir secara umum.

 

Kita simak hadits dari Ibnu Umar rodliyallahu ‘anhu sebagai berikut:

 

عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ ، وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنَ الْعَمَلِ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ ، فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ ، وَالتَّكْبِيرِ ، وَالتَّحْمِيدِ

 

“Tiada hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal kebaikan pada hari tersebut lebih dicintai oleh Allah, melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini. Maka hendaklah kalian memperbanyak tahlil, takbir, dan tahmid.” (HR Ahmad)

 

Amal sholeh lainnya adalah sebagai berikut:

  • Membaca dan menghafal Al-Qur’an, sekaligus mentadabbur-i nya dengan membaca/mengkaji tafsirnya (ber-tadarrus)
  • Shodaqoh kepada kerabat, tetangga yang membutuhkan, dll.
  • Mengikuti majelis ilmu (ikut pengajian/kajian), apakah sebagai peserta, sukur sebagai pengisinya (ustadz/ustadzah)
  • Menolong sesamanya. Apa saja yang bisa meringankan beban saudaranya. Misalnya meringankan beban hutang saudaranya, memberi shodaqoh atau bentuk lain sebagian harta agar bisa menjadi modal untuk berdagang, dll.

 

Tahukah Anda, bahwa dagang rumahan di suatu kampung menjual sarapan pagi dengan berbagai makanan gorengan dan makanan kecil lainnya, hanya perlu modal ratusan ribu rupiah. Bagi seorang milyarder, uang sebesar itu adalah receh kan? Semoga Anda tertarik mengangkat saudara yang kurang mampu dengan memberi modal “yang tidak seberapa” itu bagi Anda, tetapi amat bermakna bagi muslimin yang miskin.

 

SIAPA PROFESI YANG BERUNTUNG BISA GASPOL BERAMAL SHOLEH ITU?

 

Profesi yang paling memungkinkan setidaknya ada beberapa contoh sbb:

  • Tenaga medis dan kesehatan lainnya dengan pelayanan pasien langsung, bisa membebaskan biaya periksa atau pengobatan/penanganan terapi, misalnya perawat, fisioterapist, konsultasi gizi dll. Bisa total membebaskan biaya pelayanan atau memberi diskon dengan niat shodaqoh.
  • Pemilik resto/warung makan, bisa menggratiskan dagangannya pada suatu hari atau 10 hari pertama Dzulhijjah secara penuh. Jika dipersiapkan jauh sebelumnya, dimana keuntungan sudah banyak, maka hal ini tidak mustahil.
  • Tukang cukur (potong rambut) dll.

 

AMAL SHOLEH PADA TANGGAL 10 DZULHIJJAH BAGI YANG MAMPU

 

  1. Menyembelih hewan kurban.

 

Kalau seorang muslim mempunyai uang cukup untuk memberli kambing sekitar 3 juta untuk dijadikan hewan kurban, maka janganlah tidak berkurban. Ikutilah misalnya Madzhab Imam Hanafi yang mewajibkan kurban. Kita yakin banyak muslimin yang mampu berkurban, tetapi belum mendengar keuatamaan amal sholeh/ibadah kurban ini.

Muslimin wajib ingat warning dari Nabi ﷺ bagi yang mampu (kaya, banyak harta, misal HP nya saja harga 40 juta Rp. Mobilnya di atas 1 M, rumahnya lebih dari satu, punya apartemen banyak), tetapi tidak berkurban pada 10 Dzulhijjah atau 3 hari tasyriq berikutnya, dengan warning sbb:

 

مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ, فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

 

“Barangsiapa yang mempunyai kelapangan rezeki (harta) tetapi tidak mau berkurban maka jangan sekali-kali mendekati tempat sholat kami.” (HR Ahmad, Ibnu Majah,  Al-Hakim, Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi)

2. Ibadah Haji dan Umrah.

 

Ibadah haji kini semakin sulit, antriannya bisa lebih dari 20 tahun, dan umroh pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah hanya bisa diamalkan orang terpilih yang sudah berada di tanah suci dalam rangka ibadah haji atau penduduk lokal Makkah. Jadi amal ibadah haji memang hanya bagi muslim yang mampu dan terpilih saja sebagai jamaah haji.

 

DAKWAH ATAU BERJIHAD UNTUK MENOLONG AGAMA ALLAH ADALAH AMAL SHOLEH

 

Dakwah langsung diperintahkan oleh Allah ﷻ di dalam Al-Qur’an, antara lain di Al-Qur’an surah Ali Imron 9, An-Nahl 125, Fushshilat 22.

Namun tampaknya kesadaran umat untuk berjihad semakin pudar, antara lain karena (1) umat kurang giat menghadiri kajian ilmu maka tidak paham benar apa itu jihad fi sabilillah, atau hanya sebagian kecil umat yang hadir di majelis ilmu; (2) karena kesulitan hidupnya sendiri dan juga (3) karena “framing” jihad yang tidak tepat dari berbagai pihak.

Padahal jihad menurut definisi Imam Ibnu Taimiyah adalah suatu usaha yang bersungguh-sungguh dengan segenap daya upaya untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya dengan tujuan bertaqorrub kepadaNya dan agar mendapat ridlonya. Maka konsep yang luas ini bisa diisi dengan amal sholeh yang penting, antara lain menuntut ilmu, menyediakan sarana yang memudahkan penuntut ilmu, berdakwah untuk mengajak beragama dengan benar (amar ma’ruf nahi munkar) atau mengamalkan amalan tertentu yang berdampak sosial bermakna dan luas, misalnya berinfaq ke lembaga-lembaga dakwah.

Dalam konteks dakwah ini al muslimin bisa mendirikan dan mengisi stasiun radio / TV dll dengan konten yang baik (ma’ruf) karena TV swasta tertentu tampak mengikis etika dan nilai luhur bangsa dalam konten-kontennya. Di Channel TV digital justru ormas Islam yang dipandang kecil yaitu MTA (Majelis Tafsir Al-Qur’an) yang berpusat di Solo justru mempunyai saluran TV digital. Ormas Islam besar tampak belum mengantisipasi perubahan pola siaran TV dari yang lama ke digital (bukan TV kabel yang jangkauannya amat terbatas karena berbayar).

 

Jadi peluang amat besar dengan melakukan amal sholeh untuk mendapat imbalan yang luar biasa ini diberikan Allah ﷻ kepada muslimin. Benar-benar bersyukur bagi kita muslimin atau umat Muhammad ﷺ karena umurnya berkisar hanya antara 60-70 tahun, lebih pendek dibanding umur umat yang sebelumnya. Mari GASPOL amal sholeh kita mulai Jum’at tanggal 7 Juni 2024 bakda maghrib sampai tanggal 17 Juni 2024 sebelum maghrib.

 

Wallahu a’lam bish-showab

 

Ditulis oleh / dirangkum dari berbagai sumber pada 29 Dzulqo’dah 1445 oleh:

 

Dr. dr. H. Masrifan Djamil, MPH., MMR

Dokter, doktor ilmu kedokteran, pakar kesehatan masyarakat dan manajemen RS, pendakwah (muballigh), Wakil Ketua PW IPHI Jawa Tengah, tinggal di Semarang.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar