DPR RI Menyoroti Soal Makan Makanan Basi di Kalangan Jemaah Haji

Makanan Basi di Kalangan Jemaah Haji
Makanan Basi di Kalangan Jemaah Haji


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idTim Pengawas Haji DPR RI Endang Maria Astuti prihatin dengan kualitas makanan yang disajikan kepada jemaah haji Indonesia. Endang mengungkapkan hasil penting kepada masyarakat pada jamuan makan siang di sektor 5

Menurut Endang, makan siang didominasi karbohidrat dengan porsi sekitar 85%, tanpa sayur dan hanya hidangan ikan. Ia menegaskan, komposisi makanan tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan jamaah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kita ingin memanusiakan, menghormati, dan memuliakan jemaah haji kita, sehingga konsumsi seperti itu sangat berbahaya,” ujarnya, di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (12/06).

Lebih lanjut, Endang juga menyoroti laporan dari jemaah di sektor lain yang mengalami keracunan makanan akibat makanan basi. Akibatnya, banyak jemaah mengalami diare dan pusing.

“Jemaah kita dengan makanan yang basi tersebut akhirnya semua diare, ada yang pusing, dan sebagainya,” kata Endang.

Temuan ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas katering yang dipesan. Endang menekankan pentingnya evaluasi terhadap kontrak katering, apakah sesuai dengan yang telah disepakati atau terjadi penyimpangan.

Ia juga membandingkan nominal yang dianggarkan dengan kualitas makanan yang disajikan. Menurutnya, makanan yang disajikan hanya bernilai sekitar 8 hingga 10 Riyal, jauh di bawah nominal kontrak sebesar 15 Riyal.

“Ini perlu evaluasi kembali ke depannya agar jemaah kita dimuliakanlah dari sisi konsumsi. Komisi VIII sudah mendorong agar perbaikan ini betul-betul dilaksanakan di tahun ini,” jelas Endang.

Endang menambahkan, insiden makanan basi yang mengakibatkan lebih dari 50 jemaah sakit, hampir mendekati 100 orang, harus segera ditindaklanjuti. “Ini perlu segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

Keprihatinan ini muncul di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia. Evaluasi dan perbaikan kualitas makanan diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa mendatang, demi kesehatan dan kenyamanan jemaah haji.

Sumber: mediaindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *