Hati-Hati!! Ada Modus Penipuan Baru Bagi Pengguna M-Banking

Modus Penipuan Baru Bagi Pengguna M-Banking
ilustrasi: phising
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Penggunaan mobile banking atau m-banking tentu memudahkan penggunanya, namun tak jarang pengguna menjadi korban penipuan.

Pengguna M-banking sering kali mengalami kerugian serius akibat pembobolan data HP pribadi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Penipu biasanya menggunakan cara ini dengan mengirimkan aplikasi pernikahan dan meminta pengguna untuk membuka aplikasi pernikahan tersebut.

Jika pengguna tertipu oleh kata-kata penipu dan membuka aplikasi, penipu akan segera membahayakan informasi pribadi mereka.

Menurut laporan perusahaan keamanan siber Kapersky, serangan siber di sektor keuangan menjadi perhatian terbesar masyarakat. Metode yang berbeda sering kali diperkuat dan menjadi lebih sulit dideteksi. Mereka menipu korban bahkan mencuri uang.

Selama setahun terakhir, serangan Trojan seluler terhadap pengguna mobile banking di Android telah meningkat hingga 32%. Kaspersky juga melaporkan bahwa serangan Bian.H adalah yang paling umum, yakni mencapai 22% dari total serangan.

Sedangkan modus phising yang menyerang individu mencapai 30,68% dan pengguna korporat sebesar 27,32%. Modusnya, pelaku menggunakan identitas lain, salah satunya nama toko elektronik yang terdaftar 41,65%.

Kemudian aset kripto 16% dan toko online 41,65%. Situs web yang paling sering ditipu adalah Amazon (34%), Apple (18,66%) dan Netflix (14,71%). Serangan terhadap Paypal tercatat mencapai 54,73%.

Pakar keamanan siber Kaspersky Igor Golovin menjelaskan bahwa sebagian besar serangan malware bermotif finansial. Penyerang mengembangkan kejahatannya seiring dengan bermunculannya jenis malware yang lebih canggih.

“Dengan munculnya jenis malware yang makin canggih, para penyerang mengembangkan taktik mereka untuk menargetkan perangkat seluler dengan lebih agresif,” jelasnya.

Kaspersky memberikan cara terhindar menjadi korban penipuan di bidang keuangan, khususnya untuk aplikasimobilebanking. Salah satunya hanya mengunduh aplikasi dari toko aplikasi resmi seperti Play Store maupun App Store.

Pengguna juga perlu memeriksa izin aktivitas aplikasi dengan tidak langsung memberikannya. Terakhir perbarui sistem operasi secepatnya setelah tersedia.

Di sisi lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa ada empat modus penipuan keuangan yang tengah ramai dilakukan. Modus itu mulai dari salah transfer hingga penawaran produk palsu.

4 modus penipuan keuangan yang marak menurut OJK

  1. Phising melalui pengiriman file APK pada WhatsApp

Saat ini beredar pesan WhatsApp berbentuk pengiriman file APK yang mengatasnamakan kurir pengiriman paket, undangan pernikahan, surat terkait pajak, bahkan surat panggilan kepolisian.

Dalam pesan tersebut, pengirim pesan mengirimkan file APK untuk diinstal yang akan berakibat dibobolnya data pribadi di HP.

  1. Modus salah transfer yang dilakukan oleh pinjol ilegal

Dalam modus ini, korban tiba-tiba mendapatkan transfer dana dari pinjaman online (pinjol) ilegal ke rekeningnya, padahal korban tidak pernah mengajukan pinjaman.

Selanjutnya, pelaku menghubungi korban dan memberitahukan bahwa telah terjadi transfer dan korban harus melakukan transfer balik ke rekening yang disebutkan pelaku atau korban harus membayar utang.

  1. Modus penipuan penawaran pekerjaan

Modus penipuan penawaran pekerjaan terjadi ketika korban ditawarkan pekerjaan paruh waktu yang mudah menghasilkan uang.

Setelah korban merasa percaya dan terpancing, maka korban diminta untuk menyetorkan sejumlah uang/deposit jika akan ikut melanjutkan tugas-tugas berikutnya. Setelahnya pelaku akan menghilangkan jejak dan kontaknya.

  1. Penawaran produk yang seolah-olah dari lembaga keuangan berizin padahal palsu (impersonation)

Dalam modus ini, korban ditawarkan produk/layanan yang seolah-olah dari lembaga berizin padahal palsu. Untuk selanjutnya, pelaku mengambil data yang telah diberikan dan melarikan dana yang telah disetorkan oleh korban.

Upaya OJK Menekan Maraknya Modus Penipuan

  1. Melaksanakan edukasi keuangan secara masif melalui luring maupun daring (media sosial, minisite sikapiuangmu, dan LMS Edukasi Keuangan);
  2. Melaksanakan edukasi keuangan tematik, misalnya kampanye literasi keuangan syariah melalui program Gerak Syariah yang secara serentak dilaksanakan oleh seluruh Kantor OJK;
  3. Penguatan infrastruktur literasi keuangan melalui penyusunan materi serta artikel literasi keuangan;
  4. Penayangan Iklan Layanan Masyarakat melalui berbagai kanal distribusi informasi;
  5. Penyebaran SMS Blast melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI;
  6. Melakukan upaya pemblokiran terhadap aplikasi, situs atau website yang menawarkan atau melakukan kegiatan tanpa izin di sektor keuangan serta pemblokiran terhadap rekening yang digunakan oleh para pelaku kegiatan tanpa izin di sektor keuangan.***

Sumber: realitasttu

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *