Terlalu Sering Rebahan Berbahaya Bagi Kesehatan Tubuh, Hentikan Kebiasaan Ini

Rebahan Berbahaya Bagi Kesehatan
Rebahan Berbahaya Bagi Kesehatan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idKetahui bahaya seringnya rebahan bagi kesehatan fisik.

Banyak orang lebih memilih rebahan di waktu luangnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kebiasaan rebahan ini, salah satu penyebabnya adalah zaman menjadi lebih mudah dan cepat.

Selain itu, kehadiran gadget ini bisa mengurangi aktivitas fisik seseorang lho.

Sebenarnya rebahan itu sangat nyaman, namun kebiasaan ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Yoyok Bekti Prasetyo.

“Masalah rebahan dan dampaknya yang bahaya ini sudah menjadi isu keperawatan komunitas, oleh karena itu jangan sampai kita abai dengannya,” ucap Yoyok, dikutip dari situs UMM.

Bahaya Sering Rebahan untuk Kesehatan

Menurut Yoyok, masyarakat sering mengabaikan rasa sakit yang bersifat sementara karena terlalu lama di posisi tertentu saat rebahan.

Padahal, tanpa disadari hal tersebut sangat membahayakan kesehatan.

Hal ini bisa memicu terjadinya berbagai penyakit kronik di kemudian hari.

“Beberapa diantaranya adalah nyeri pada otot dan sendi, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, kanker dan yang tak kalah berbahaya adalah obesitas,” kata Yoyok.

Tak hanya rebahan saja, tidur yang terlalu lama juga bisa menjadi pemicu naiknya berat badan yang signifikan.

Pelu Anda ketahui bahwa hal ini berpotensi meningkatkan kadar gula darah atau tingginya risiko diabetes.

Dekan Fakultas Kesehatan UMM, Yoyok juga mngatakan, saat posisi rebahan, ada bagian tubuh yang mengalami tekanan besar.

Hal ini bisa menyebabkan pergeseran tulang, perubahan bentuk tulang, patah tulang hingga kelainan tulang seperti kifosis, skoliosis, dan lordosis.

Bukan hanya saat rebahan saja, bagun dari posisi rebahan pun ternyata berpotensi mengeluhkan pusing.

Kondisi ini diakibatkan oleh perubahan tekanan darah yang cepat atau disebut dengan hipotensi ortotastik.

Ini terjadi karena tekanan darah rendah karena posisi tubuh berubah secara cepat.

Umumnya hipotensi ortotastik adalah gejala dari penyakit tertentu seperti penyakit saraf dan gangguan jantung.

Maka dari itu, Dekan Fakultas Kesehatan UMM, Yoyok berpesan agar masyarakat khususnya anak muda menghindari kebiasaan ini dan meningkatkan aktivitas fisik.

“Jangan rebahan dengan kurun waktu yang lama. Biasakan diri melakukan kegiatan fisik seperti berjalan dan olahraga tipis setiap harinya. Hindari juga makanan siap saji, dan terapkan pola hidup sehat agar kualitas hidup juga menjadi lebih baik,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *