Waduh! Jokowi Lagi Panik, Rocky Gerung: Khawatir Menjelang Transisi Pemerintahan Prabowo

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Rocky Gerung mengungkapkan pendapatnya mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disebutnya sedang panik menjelang transisi pemerintahan ke Prabowo Subianto.

Dalam pernyataannya, Rocky menyinggung upaya Jokowi untuk mencegah terjadinya turbulensi politik, padahal itu adalah hal yang wajar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Rocky Gerung beranggapan bahwa turbulensi adalah hal yang wajar dan tidak bisa dicegah, karena faktanya turbulensi itu tidak bisa dihilangkan.

Menurut Rocky, turbulensi politik adalah bagian dari dinamika yang tidak bisa dihindari, melainkan hanya bisa diatasi dengan penanganan-penangan yang dapat mengkondisikan agar tidak berbahaya.

“Gak ada soal turbulensi, itu bagian dari dinamika politik yang penting radarnya itu membaca dengan baik, ketebalan awan, namanya, jenis awanya, kumulonimbus atau yang standar-standar aja,” ujarnya.

Rocky menekankan bahwa turbulensi adalah hal yang wajar dalam setiap proses perpindahan kekuasaan, untuk itu tidak ada namanya menghilangkannya.

Rocky mengaitkan pernyataan mengenai turbulensi sebagai sinyal   Jokowi yang terlihat khawatir dengan kemungkinan terjadinya turbulensi, baginya Presiden Jokowi lah penyebab kondisi politik yang berbahaya.

“Jadi tetap kita gak mungkin tidak melewati turbulensi itu dan turbulensi itu dibuat sendiri oleh jejak Pak Jokowi itu,” lugasnya.

Ia menambahkan bahwa permintaan Jokowi untuk menghindari turbulensi menunjukkan kepanikan yang dirasakan oleh Presiden menjelang pergantiannya dengan Prabowo Subianto.

Dalam pandangan Rocky, kemampuan Jokowi untuk mengatasi turbulensi tidaklah mungkin, adapula  hanya memperparah keadaan.

“Kemampuan Pak Jokowi untuk mengatasi turbulensi itu enggak ada lagi karena radar dia itu sudah tidak peka tuh, sekedar cuman angin sepoi-sepoi dia sudah anggap turbulensi itu,” jelas Rocky.

Rocky Gerung berkesimpulan bahwa Presiden Jokowi hanyalah menganggap hal biasa sebagai masalah besar yang ia sebut sebagai turbulensi.

Rocky memperkirakan bahwa transisi kekuasaan ke Prabowo Subianto tidak akan berjalan mulus. Ia menilai bahwa kekhawatiran Jokowi menunjukkan adanya ketidakpercayaan terhadap proses transisi tersebut.

“Kekhawatiran Jokowi itu datang dari ketidakpercayaan dia terhadap transisi justru,” pungkas Rocky.

Rocky Gerung menegaskan bahwa turbulensi dalam politik bukan untuk dihindari, tetapi untuk dikelola.

“Sekali lagi turbulensi itu bukan untuk dibatalkan tapi juga bukan untuk dihindari, tapi untuk dimanage karena turbulensi bagian dari dinamika politik,” tutupnya.

Sumber: bisnisbandung

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *