Hajinews — Pemandangan memprihatinkan terlihat di kawasan pintu air Jagir, Wonokromo, Surabaya. Di mana seorang perempuan paruh baya yang bernama Endang Tengah melakukan salat di pinggir jalan raya.
Perempuan tersebut salat di waktu Zuhur namun terlihat membaca doa qunut yang mestinya dibaca ketika waktu salat subuh. Ternyata, dalam pengakuannya Endang melakukan salat subuh di waktu dzuhur karena bajunya selalu kotor.
“Tadi salatnya saya gabungkan (Subuh dengan Zuhur. Saya bekerja sebagai pemulung jadi baju saya selalu kotor. Maka saya gabungkan salatnya, ”kata Endang sebagaimana dilansir idtoday dari Situs wanita.com (27/3/21).
Warga sekitar menyatakan bahwa Endang merupakan perempuan dari Madura, Jawa Timur. Sebelumnya, kata dia, Endang dan suami berprofesi sebagai calo penumpang angkutan umum.
Akan tetapi, setelah suaminya meninggal, dia memilih hidup mandiri dan tinggal di sebuah becak.
“Bu Endang punya tiga anak yang salah satunya tinggal di sekitaran sini. Anaknya juga mengajaknya untuk tinggal di rumah. Namun Bu Endang memilih tetap di sini, ”kata Pak Harun.
Bu Endang kemudian mengatakan bahwa dirinya memang selalu melaksanakan salat di pinggir jalan. Bukan karena adanya penutupan masjid akibat pandemi COVID-19 dan PSBB Surabaya Raya. Entah kenapa beliau melakukan hal demikian. Yang jelas, bu Endang merupakan perempuan yang masih selalu mengingat Tuhannya meskipun keadaannya sangat memprihatinkan.
“Bu Endang punya tiga anak yang salah satunya tinggal di sekitaran sini. Anaknya juga mengajaknya untuk tinggal di rumah. Namun Bu Endang memilih tetap di sini, ”kata Pak Harun.
“Memang dari dulu sampai sekarang, sampai adanya wabah ini, Bu Endang selalu salat di pinggir jalan sini,” ujarnya.(dbs)