“Ya Muhammad hiduplah sesuka engkau karena sesungguhnya engkau akan meninggal dunia. Dan cintailah orang yang engkau suka karena engkau pasti akan berpisah (disebabkan kematian). Dan beramalah sesuka engkau karena engkau akan di beri pahala atas amal itu.”
Sementara itu dikutip dari islampo, bahwa di antara ciri cinta dunia adalah:
Pertama, cinta dunia dan panjang angan-angan.
Kedua, orang yang cinta dunia bisa saja mengorbankan agama dan lebih memilih kekafiran.
Ketiga, hati jadi lalai dari mengingat akhirat sehingga kurang dalam beramal shalih.
Keempat, cinta dunia akan menjadikan seseorang kurang mendapatkan kelezatan ketika berdzikir.
Kelima, orang yang gila dunia urusannya akan jadi sulit. Beda kalau seseorang mengutamakan akhirat.
Nabi bersabda:“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya.”
“Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.” (HR. Tirmidzi, no. 2465. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)
Lalu bagaimana agar tidak terjangkit penyakit cinta dunia?
- Marilah kita belajar agama, luangkan waktu walau sesibuk apa pun untuk mendalami ilmu Islam.
- Harus yakin dunia itu hina dan yakin dunia itu akan fana dibanding akhirat yang kekal abadi.
- Qana’ah (nerimo) dengan yang sedikit, apa saja yang Allah beri.
- Mendahulukan ridha Allah daripada hawa nafsu, keluarga dan kepentingan dunia.
- Sabar dan haraplah kenikmatan yang begitu banyak di surga.
Wallahualam. [galamedia]