Dalam Al-Qur’an, semua itu kemudian disebut dengan asmaul husna atau nama-nama yang baik.
Seseorang bisa berdoa dengan menyebut asmaul husna tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Namun, tak banyak yang mengetahui bahwa Allah mempunyai nama yang tertinggi.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskannya dalam sebuah video di kanal Youtube Ceramah Pendek pada 4 Februari 2017
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Allah mempunyai banyak nama-nama terbaik yang kemudian disebut dengan asmaul husna.
Nama-nama terbaik itu bisa digunakan saat berdoa sesuai dengan kebutuhan atau permohonan.
Bahkan, berdoa dengan menyebut asmaul husna yang tepat bisa membuat doa cepat dikabulkan.
“Contohnya ketika seseorang mempunyai kesulitan dan ingin mendapatkan kemudahan, maka bisa menggunakan Al-Fattah. Maka, sebut nama Allah ini ketika berdoa,” ungkapnya.
“Contoh lain adalah ketika ingin meminta rezeki, maka bisa menyebut Ya Razzaq,” urainya.
Namun, jika ingin memohon dengan singkat, maka bisa menggunakan nama tertinggi-Nya, yakni langsung dengan menyebut Allah.
Hal ini dikarenakan hanya dengan nama ini, sekalipun dihilangkan setiap hurufnya, maka akan kembali ke zat yang sama.
Contohnya saat tulisannya lengkap, yakni اَللهُ, maka tentu ini menunjukkan pada zat Allah dengan jelas.
“Namun, jika huruf alif di depannya di hapus, maka akan menjadi لله atau lillah,” katanya.
لِّلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ
Saat huruf lam-nya dihapus satu, maka tulisannya akan berubah menjadi لَهٗ, seperti pada ayat kursi:
لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ
Bahkan, ketika lam kedua juga dihilangkan tetap akan kembali pada Allah.
Hal ini karena saat lam kedua dihilangkan, maka akan menjadi ه yang merupakan singkatan dari هو, seperti pada ayat kursi:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
Lalu, siapakah هو pada ayat di atas? Dijawab dalam surah Al-Ikhlas:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Jadi, ketika seseorang merasa diawasi oleh Allah Yang Maha Tinggi meski tak mampu ditatap, menghadirkan-Nya dalam setiap aktivitas, maka Allah akan memberikan karunia berupa Ar-Rahman dan Ar-Rahim. [jmbr]