Hadits tentang anjuran puasa di bulan Rajab yang seperti ini adalah hadits palsu.
Hadits palsu ini pun diungkap ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya kali ini.
Tak hanya itu, ustadz Adi Hidayat atau UAH juga mengemukakan bagaimana puasa di bulan Rajab yang sesuai dengan anjuran ulama.
Dilansir dari channel YouTube POINT KAJIAN ISLAM tanggal 12 Februari 2021, inilah puasa yang dimaksud.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa ada hadits palsu tentang puasa bulan Rajab yang saking palsunya tidak ada dalam kitab.
“Siapa puasa satu hari di bulan Rajab dapat sekian, dua hari sekian, tujuh hari dibukakan tujuh pintu surga, 8 hari dibebaskan dari 8 pintu neraka, pernah dengar? nah itu hadits nomor 3, palsu,” kata ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa hadits itu juga tidak masuk akal karena bagaimana bisa seseorang mengetahui kalau pintu surga ada 7 dan pintu neraka ada 8 bahkan Nabi tidak pernah memberikan keterangan itu.
Akan tetapi, anjuran puasa di bulan Rajab memanglah ada, apalagi Rajab merupakan 1 dari 4 bulan Al Haram.
Puasa di bulan Al Haram ini termasuk ke dalam salah satu puasa yang paling dicintai Allah setelah puasa Ramadhan.
“Kata nabi, puasa yang paling dicintai oleh Allah setelah puasa Ramadan itu selain puasa daud itu puasa di bulan-bulan Al Haram,” ucap ustadz Adi Hidayat.
Sebagian besar ulama juga memberikan fatwa demikian ungkap ustadz Adi Hidayat.
“Tingkatkan puasa di bulan-bulan ini boleh, tapi yang tidak disukai ulama atau bahkan tidak diperkenankan, mengkhususkan di bulan tertentu menolak yang lainnya,” ucap ustadz Adi Hidayat.
Adapun cara puasa di bulan Rajab kata ustadz Adi Hidayat ada rumusnya, yaitu dengan memperbanyak puasa sunnah.
“Rumusnya kalau bisa khusus di bulan Rajab ibu tingkatkan puasa khususnya yang sunnah-sunnah itu, yang senin, kamis,” kata ustadz Adi Hidayat.***