Penekanan pada hijrah ialah meninggalkan yang buruk. Nabi Muhammad SAW bersabda, al-muhajir man hajara naha allahu’anhu, seorang yang berhijrah ialah yang meninggalkan apa yang dilarang Tuhan. Nabi Muhammad SAW tidak menekankan seorang yang berhijrah itu ialah yang melaksanakan perintah Allah, melaksanakan hal-hal yang positif, tetapi meninggalkan yang negatif.
Karena itu, meninggalkan yang negatif lebih baik dan lebih dahulu harus dilakukan daripada melakukan yang positif. Lalu, ikat dan kukuhkan hal tersebut. Jangan sampai di tengah perjalanan Anda kembali menjalin hubungan baik dengan apa yang buruk itu.
Hijrah ini telah ditekankan Nabi Muhammad SAW sejak periode Mekah lalu terjadi hijrah ke Madinah. Ketika itu meninggalkan tanah air, meninggalkan tempat tinggal ke Madinah.
Setelah terjadi pembukaan Kota Mekah, Nabi Muhammad SAW bersabda tidak ada lagi alasan untuk berpindah dari Mekah, dari tanah air menuju tempat lain karena tanah air membutuhkan kehadiran putra-putranya untuk membangunnya. Yang ada ialah hijrah, niat, dan jihad.
Kekukuhan hati, tekad yang tulus untuk meninggalkan keburukan, dan upaya sungguh-sungguhnya untuk melakukan hal itu. Melaksanakan tuntunan hijrah ini sesuai dengan petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad SAW sehingga kita meninggalkan segala macam keburukan demi mendekatkan diri kepada Allah.