Hajinews.id – Imam Al Ghazali memberikan nasihat,
“Wahai anakku yang tercinta, engkau juga bertanya tentang ikhlas, maka ikhlas itu ialah engkau menjadikan segala amalan hanya untuk Allah dan hatimu tidak merasa senang dengan pujian manusia dan dirimu juga tidak peduli dengan kecaman mereka”
(Imam Al Ghazali)
Hakikat pujian adalah ujian, karena fitnah (ujian) itu bisa berupa ujian kebaikan maupun keburukan…
Pujian adalah ujian berupa kebaikan, karena ketika kita dipuji, bisa jadi kita akan merasa sombong dan merasa takjub pada diri sendiri, bahkan kita lupa bahwa semua nikmat ini adalah dari Allah Azza wa Jalla, kemudian kita merasa hebat dan sombong serta lupa bersyukur. Kagum terhadap diri sendiri merupakan suatu sifat yang bisa membinasakan…
Kita lebih memerlukan doa daripada pujian, karena biasanya pujian dapat menipu diri kita..
Sufyan bin Uyainah berkata,
“Para ulama mengatakan, bahwa pujian orang tidak akan menipu orang yang tahu diri (tahu bahwa ia tidak sebaik itu dan banyak aib serta dosa).”
Karena itu, kita harus belajar untuk ikhlas dan dilarang untuk memuji dengan berlebihan. Sehingga, segala amal kebaikan yang kita lakukan tidak akan berakibat lelah tapi lillah (karena Allah).
Wallahua’lam bishawab