By Ustadz Umar Faqihuddin M.M.
Hajinews.id – Setiap Nabi di kuatkan dengan mukjizat.
Agar dakwah kuat dan di terima umat.
Dengan segala tema umat mukjizat menjawab dengan tepat.
Sampailah kita kepada mukjizat terbesar dan terhebat.
Al Qur’an, yang di baca yang cepat maupun telat.
Tapi aneh, umat ini sempat kebingungungan dan mengikutinya ragu dan tersendat.
Maklum kalau mukjizat Nabi Musa tongkat kan langsung yang berubah jadi ular dan juga kaumnya sebagian bertobat.
Umat ini begitu ragam dan pelik dengan membaca, serasa aneh dan terasa terlambat.
Maka para sahabat harus menjadi teladan yang akurat.
Agar percaya, mereka tidak terkesan lambat dan menguat.
Segala tema persoalan umat dijawab dengan tepat.
Al Imam As Syafi’i mewakili abad ke 2 membukti dengan hafalan yang sangat kuat.
Beliau khatamkan di rumah saja lebih dari 4000 kali yang di ingat.
Belum yang di masjid dan lain tempat.
Seakan Sebuah sinyal dan tanda,
agar tepat.
Bagaimana menggunakan dan membuat berfungsinya mukjizat.
Sekalipun tema yang beragam dan ketat.
Sejarah menjadi bukti yang akurat.
Ketika beraneka mukjizat.
Sempat terkagum – kagum hebat.
Tapi begitu sampai mukjizat terakhir dan terbesar kita terbengong hebat.
Masa dibaca aja, jadi hebat !
Masalah selesai dan lewat.
Padahal membaca aja kita sudah sambat.