Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.id – Hari kiamat (qiyamat), dalam bahasa Arab ‘Yaumul Qiyamah’ (يوم القيامة) secara leksikal mempunyai arti ‘Hari Kebangkitan’. Sebutan lain untuk hari kiamat, sebagaimana digunakan dalam Al-Qur’an adalah (السَّاعَةَ) yang maknanya adalah ‘Hari Kehancuran’. Jadi pengertian hari kiamat secara ringkas adalah “hari kehancuran alam dunia ini”.
Jelasnya, hari kiamat itu adalah “Hari dihancurkannya alam semesta dan mematikan semua mahluk hidup, kecuali apa yang di kehendaki oleh Allah Subhananhu wata’ala”. Kemudian, manusia akan dibangkitkan kembali dan digiring ke padang mahsyar untuk menjalani hari perhitungan, dan setelahnya manusia akan mendapatkan keberuntungan atau kerugian sesuai amal perbuatannya masing-masing.
Di dalam surat Al-Zalzalah, Allah Subhanahu wata’ala mengabarkan bahwa di bumi yang berputar dengan tenang dan kehidupan yang aman di dalamnya, akan terjadi suatu peristiwa yang sangat besar. Ketika itu bumi terguncang dengan sangat dahsyat, dan kehancuran terjadi di mana-mana di bumi yang kita injak ini, dan semua kehidupan yang ada di dunia ini akan berakhir. Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam al-Qur’an surat Al-Zalzalah ayat pertama,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
Artinya:
Apabila bila bumi ini digoncangkan dengan goncangan sangat dahsyat (QS. AL-Zalzalah, ayat 1).
Seluruh bagian bumi ini akan digoncangkan tanpa pengecualian. Goncangan yang terjadi tidak seperti goncangan gempa sekarang ini. Ketika terjadi gempa di sebagian kecil dari belahan bumi, hal itu sudah cukup untuk memporak porandakan daerah yang terdampak. Sekali lagi goncangan kecil itu sudah mampu memporak-porandakan wilayah yang terkena gempa. Lantas bagaimana keadaannya jika yang terjadi adalah goncangan yang mampu menghancurkan seluruh bagian dari bumi ini? Peristiwa terjadinya goncangan yang sangat dahsyat itulah yang disebut kiamat.
Goncangan yang dahsyat itu telah diberitahukan Allah Subhanahu wata’ala sebagaimana firmanNya dalam al-Qur’an surat Al-Hajj ayat 1 dan 2,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ إِنَّ زَلْزَلَةَ
السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ , يَوْمَ تَرَوْنَهَا
تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ
وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى
النَّاسَ سُكَارَىٰ وَمَا هُمْ بِسُكَارَىٰ
وَلَٰكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
Artinya:
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya goncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat) , (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat goncangan itu, lupalah semua wanita yang menyusui anaknya terhadap anak yang di susuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya (QS. Al-Hajj, ayat 1 dan 2).