Hajinews.id – Pangi Syarwi Chaniago, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting angkat bicara soal pengakuan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Koalisi pendukung pencalonan presiden Anies Baswedan mengakui oposisi mulai merasakan penjegalan politik menjelang pemilihan presiden 2024.
Pangi menjawab penjegalan dalam politik itu haram.
Menurutnya, oposisi harus mengalahkan Anies dalam pertarungan resmi, yakni Pilpres 2024.
“Mending dia fair aja, maksudnya kalahkan Anies itu di gelanggang pertarungan. Jangan dijegal tidak bisa masuk gelanggang,” kata Pangi, Jumat (9/6/2023).
Terkait pengakuan penjegalan KPP itu, Pangi menyebut, demokrasi Indonesia tidak berkualitas.
“Jadi kalau orang enggak masuk gelanggang, diakuisisi, dieliminasi, dijegal atau Partai Demokratnya dirampok, kemudian Aniesnya tidak bisa maju sebagai capres, itu kan mau dibawa kemana demokrasi kita. Enggak berkualitas,” ucapnya.
Menurutnya, penjegalan dalam bentuk apapun tidak perlu dilakukan.
Sebab, praktik penjegalan membuat jalannya pesta rakyat lima tahunan itu dicampuri rasa ketidakadilan.
“Memang membuat enggak adil, enggak fair. Jadi untuk apa penjegalan ini. Ini enggak baik untuk demokrasi. Lebih baik ya kalahkan aja di pertarungan. Jangan dijegal.”
Sebelumnya, Juru Bicara Anies Baswedan di Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Sudirman Said angkat bicara soal penjegalan terhadap pihaknya jelang Pilpres 2024.
Sudirman mengatakan, ia tak mau ambil pusing soal ramainya isu penjegalan yang mulai dirasakan.
Sehingga, pihaknya tidak juga memikirkan untuk membalas penjegalan itu.