Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Sosial dan Politik)
Hajinews.id – Pengalaman tahun 2019 harus menjadi pelajaran dan sekali-kali tidak boleh terulang lagi. Kesalahan memilih pemimpin, yang ternyata seorang pendusta yang diduga berijazah palsu dan hanya seorang boneka oligarki taipan telah menjadikan Indonesia sangat terpuruk. Ternyata Jokowi hanya memperjuangkan kepentingan oligarki taipan dan China komunis, dan hampir sama sekali tidak mempedulikan rakyat sendiri. Di tangan Jokowi semua aspek kehidupan menjadi hancur dan berantakan.
Saatnya Indonesia dipimpin oleh seorang warga negara yang cinta dan tulus akan memperjuangkan rakyatnya sendiri dan berani melawan oligarki taipan. Hanya ada satu capres yang benar-benar akan mempertahankan kedaulatan negara, menjadikan negara yang maju dan berwibawa hingga disegani oleh dunia internasional, tegaknya hukum dan keadilan, kesetaraan semua warga negara dan pemeluk agama, dijunjung tingginya agama dan dimuliakannya para ulama, mengutamakan kesejahteraan rakyat, dan mengutamakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri.
Yang bisa melaksanakan semua program itu hanya Anies Baswedan. Oleh karena itu, bagi rakyat yang berakal sehat menjadi kewajiban untuk memilih Anies Baswedan. Secara kaidah fikih haram hukumnya memilih pemimpin pembohong yang condong kepada kezaliman, apalagi bekerjasama dengan penjajah untuk menindas rakyatnya sendiri.
Jika tahun 2024 rakyat salah pilih pemimpin, akibat yang bakal terjadi akan sangat fatal :
Pertama, Indonesia akan berada dalam penjajahan China komunis
Baik teritorial, politik, ekonomi, hukum, ideologi, dan budaya.
Kedua, Banyak wilayah yang akan dikuasai China
Pulau-pulau akan makin dikuasai China, bukan reklamasi saja.
Ketiga, Kekayaan alam Indonesia akan habis dikeruk oleh Asing dan Aseng (China)
Semua kekayaan alam Indonesia akan dikuras habis baik tambang, hutan, pertanian, perikanan, dll.
Keempat, Hutang yang menggunung akan mengacak-acak APBN sehingga rakyat yang jadi korban
China akan menekan Indonesia untuk membayar hutangnya melalui APBN. Hanya pemimpin bodoh yang senang berhutang tapi membayarnya dengan mengorbankan rakyat.
Kelima, TKA China akan menggusur tenaga kerja lokal