Hajinews.id,- Gereja Katolik di Syracus New York Amerika Serikat memiliki sejarah baru. Tak ada lagi pujian kudus maupun Haleluya lagi. Yang ada adalah Allahu Akbar, Hayya Alasshalah hayya alal falaah.
Gereja ini memang telah berubah fungsi menjadi masjid, tempat umat Islam melakukan salat jamaah dan aktifitas peribadatan lainnya.
Dalam sebuah video yang dilampirkan di bawah ini, dengan jelas diperlihatkan detik-detik penggantian salib seberat 270 kg dengan bulan bintang. Pada dindingnya dipasang kaligrafi Alquran surah Az-Zumar: 53.
Dalam bahasa Indonesianya berarti “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”.
Republika pernah menulis, tahun 2010 gereja ini memang tak lagi dipakai. Muslim di wilayah Syracuse, New York, menerima persetujuan oleh pejabat kota setempat untuk mengubah sebuah gereja Katolik tua yang sudah berusia lebih dari satu abad menjadi sebuah masjid pada Kamis (3/4/2014).
Saat memasang simbol bulan (dok)
Dilansir dari Daily News, Dewan Preservasi kota Syracuse akhirnya menyetujui untuk membuat perubahan pada interior gereja Khatolik Holy Trinity dari North Side Learning Center. Di mana sebelumnya muncul banyak penolakan dari sejumlah warga di daerah tersebut.
North Side Learning Center yang merupakan sebuah komunitas yang sebagian besar muslim dan peduli pendidikan terhadap pendidikan para pengungsi Burma , Bhutan dan Somalia. North Side Learning Center berencana untuk memindahkan sekolah mereka ke pastoran disana. Mereka akan menyewa sebuah gereja untuk dijadikan sebagai masjid bagi muslim di komunitas tersebut.
Direktur pusat North Side Learning Center, Yusuf Soule, mengatakan mereka perlu menghilangkan asesoris patung dan Salib di gereja tersebut. “Karena Islam tidak mengizinkan pengikutnya untuk menyembah berhala atau simbol,” ujarnya.
Komunitas ini membeli bangunan kosong ini bersama dengan gedung pastoran yang berdekatan dan sekolah. Mereka membayar 150 ribu dolar AS pada Desember 2013.
Bangunan gereja ini telah lama kosong, dan tidak pernah lagi digunakan untuk beribadah beberapa tahun terakhir. Keuskupan Katolik Roma Syracuse pun telah menutup gereja ini pada 2010 dan bergabung dengan paroki St Yohanes Pembaptis. Ini dikarenakan jumlah jemaat yang terus menurun dan semakin bergeser ke arah pinggiran kota.
Media lain memberitakan, gereja ini awalnya bernama gereja katolik Holy Trinity. Setelah jadi masjid, kemudian diberi nama Masjid Isa Ibn Maryam atau dalam bahasa Inggris disebut Mosque of Jesus the Son of Mary.
Kisah pembelian gereja bersejarah itu juga diawali kekecewaan pihak gereja karena menyusutnya jumlah jemaatnya. Penyusutan itu ada yang disebabkan karena banyaknya warga yang berpindah ke pinggiran kota, tapi ada juga karena beralihnya kepercayaan para jemaat ke agama lain.
(Fur/dari berbagai sumber).
https://youtu.be/VSzc1FtKAm4