Terdapat ikhtilaf ulama apakah boleh atau tidak mengajak jin berbicara pada orang yang kerasukan atau disihir. Terlepas perselisihan ini, terkadang jin berbicara sendiri tanpa diminta. Ada beberapa penjelasan dari ulama mengenai ucapan jin tersebut
[1] Penjelasan agar jangan percaya karena mereka hukum asalnya berdusta
[2] Harus ada kemampuan untuk bisa membedakan apakah jin benar atau tidak, apakah jin sedang berbohong atau tidak. Inipun cukup sulit untuk punya kemampuan ini
Berikut pembahasannya:
[1] Penjelasan agar jangan percaya karena mereka hukum asalnya berdusta
Syaikh Abdullah Al-Faqih menjelaskan bahwa jangan percaya dengan ucapan jin karena mereka terkenal berdusta. Beliau berkata,
ﻻ ﻳﺼﺪﻕ ﺍﻟﺠﻨﻲ ﻓﻲ ﺇﺧﺒﺎﺭﻩ؛ ﻟﺜﺒﻮﺕ ﻓﺴﻘﻪ ﺑﻤﺎ ﻋﻤﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻻﻋﺘﺪﺍﺀ ﺑﺎﻟﻤﺲ , ﻭﻷﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﻻ ﻳﺆﺗﻤﻨﻮﻥ , ﻭﻻ ﻳﻮﺛﻖ ﺑﻤﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ , ﻓﻬﻢ ﺃﻫﻞ ﻛﺬﺏ ﻭﺧﺪﺍﻉ، ﻭﻣﺪﻋﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻣﻨﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻢ ﻫﻞ ﻫﻮ ﺻﺎﺩﻕ ﺃﻭ ﻛﺎﺫﺏ
“Tidak dibenarkan berita dari jin, karena telah tetap kefasikan mereka pada perbuatan mereka. Jin tidak bisa dipercaya dan tidak dipercaya apa yang mereka katakan. Mereka adalah kelompok yang sering berbohong dan berdusta. Mereka mengaku sebagai “jin muslim” tetapi tidak diketahui apakah mereka jujur atau dusta.”[1]
Salah satu dalil mereka berdusta adalah hadist Abu Hurairah yang bertemu jin kemudian mendapatkan informasi keutamaan ayat kursiy, lalu melapor kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau mengatakan bahwa kali ini setan benar padahal mereka sering berdusta. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda saat itu,
أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوب
“Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta.”[2]
✍️ dr. Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK.