Hajinews.co.id – Kopi memang mempunyai manfaat bagi kesehatan, namun jika memiliki riwayat kesehatan tertentu bisa menimbulkan dampak negatif.
Lantas, untuk penyakit apa saja sebaiknya tidak minum kopi?
Ternyata bagi Anda yang menderita gangguan irama jantung, sulit buang air kecil, dan sulit tidur sebaiknya membatasi atau berhenti minum kopi sama sekali.
Di bawah ini Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang penyakit apa saja yang tidak boleh dikonsumsi dengan kopi.
Beberapa orang dengan kondisi medis tertentu sebaiknya menghindari minum kopi karena dapat memperburuk kondisi atau berdampak buruk pada kesehatannya.
Kutipan dari Eat This dan WebMD, Di bawah ini adalah orang-orang dengan kondisi medis yang sebaiknya tidak minum kopi.
Sindrom iritasi usus
Irritable bowel syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus besar, adalah masalah kesehatan yang menyerang usus besar.
Salah satu gejala sindrom iritasi usus besar adalah diare sehingga perlu menghindari konsumsi kopi karena dapat meningkatkan rasa ingin buang air besar.
Glaukoma
Glaukoma adalah gangguan mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf.
Penderita glaukoma perlu menghindari atau membatasi konsumsi kopi karena kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mata yang lebih serius.
Kandung kemih overaktif
Overactive bladder, atau kandung kemih overaktif, adalah gangguan fungsi otot kandung kemih sehingga memicu rasa ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan frekuensi dan dorongan buang air kecil yang akan membuat Anda lebih sensitif dan sering ke kamar mandi.
Aritmia
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan irama denyut jantung untuk sementara waktu.
Penderita aritmia, atau gangguan irama denyut jantung, perlu menghindari atau membatasi kafein karena dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala lainnya.
Gangguan tidur
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang akan meningkatkan energi dan rasa kantuk.
Namun, Anda yang memiliki gangguan tidur diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan, atau menghentikan konsumsinya setidaknya enam jam sebelum tidur, agar tidak berdampak negatif pada kualitas tidur di malam hari.
Gangguan kesehatan mental
Orang-orang yang memiliki riwayat gangguan kesehatan mental, seperti cemas dan depresi, perlu membatasi atau menghindari konsumsi kopi.
Pasalnya, kafein di dalam kopi dapat memperparah gejala yang dialami.
Diare
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan.
Minum kopi saat diare justru akan memperparah gejala yang dialami sehingga cairan tubuh akan keluar lebih banyak dan menyebabkan dehidrasi.
Epilepsi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kejang.
Penderita epilepsi perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kopi karena kopi mungkin dapat memperparah gejala yang dialami.
Refluks asam
Penderita refluks asam, atau gastroesophageal reflux disease (GERD), perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan minum kopi.
Pasalnya, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala yang lebih serius.
Osteoporosis
Kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan jumlah kalsium yang keluar dari tubuh melalui urine sehingga tulang akan semakin lemah.
Anda yang mengalami osteoporosis diimbau untuk tidak minum kopi lebih dari tiga gelas per hari agar kondisi yang dialami tidak bertambah serius.
Memahami penyakit apa saja yang tidak boleh minum kopi sangatlah penting agar Anda bisa melakukan penyesuaian dan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Meskipun umumnya aman, beberapa masalah kesehatan di atas dapat bertambah parah jika kebiasaan minum kopi tidak dihentikan atau dikurangi.