Hajinews.co.id – Pakar komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Henri Subiakto mengatakan hak angket menjadi semakin relevan. Hal ini terjadi setelah dana Bansos dikelola sebesar Rp 78 triliun saja.
Dia tahu ke mana perginya anggaran Bansos sebesar Rp419 triliun. Dengan demikian, dana yang dikelola hanya Rp78 triliun.
“Makin relevan Hak Angket, DPR harus menyelidiki kenapa anggaran Bansos yang sangat besar 419 trilyun justru digunakan bukan oleh Kementerian Sosial, dipakai kemana uang itu?” ungkapnya dari unggahannya di X, Rabu (20/3/2024).
Menurutnya, wakil rakyat dan rakyat sendiri harus tahu. Siapa yang untung dari Bansos tersebut.
“Siapa yang ambil keuntungan dari dana besar itu? DPR dan rakyat berhak tahu,” ujarnya.
Jika jtu ditempuh, nanti busa terang apakah ada penyalalah gunaan atau tidak. Jika iya, ia meminta yang menyalah gunakan dihukum berat.
“Kalau benar itu disalahgunakan, tegakkan hukum, seret pelaku jika ada yang menggunakan anggaran negara secara ugal-ugalan itu,” pungkasnya.
Diketahui, Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PDIP, My Esti Wijayati kaget dengan pecairan Bansos pada Januari dan Februari. Ia heran kenapa Bansos dicaurkan Januar dan Februari. Padahal biasanya Maret.
Itu diungkapkan saat rapat kerja Kementerian Sosial di Gedung DPR Senayan, Jakarta pada Selasa (19/3/2024). Dihadiri langsung Menteri Sodial Tri Rismaharini.
Sumber: fajar