Daftar Donatur Palestina
Oleh: Mochammad Sa’dun Masyhur
Penulis adalah pengarang buku Medical Quran.
Alquran adalah satu-satunya kitab suci yang secara eksplisit menerangkan kandungan susu. Kesimpulan Alquran bahwa “susu murni antara kotoran dan darah”, sangat menarik untuk dikaji dengan cermat.
Allah SWT berfirman:
وَإِنَّ لَكُمْ فِى الْأَنْعٰمِ لَعِبْرَةً ۖ نُّسْقِيكُمْ مِّمَّا فِى بُطُونِهِۦ مِنۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَآئِغًا لِّلشّٰرِبِينَ
“Dan sungguh, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya (berupa) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.” (QS. An-Nahl 16: Ayat 66).
Pendalaman materi ini sangat penting, bukan untuk membuktikan kebenaran Alquran yang sudah pasti benarnya, atau mencocokan isi Alquran dengan temuan ilmiah. Tetapi lebih dari itu, Alquran telah terbukti melampaui temuan-temuan ilmiah, yang secara empiris dibutuhkan bagi kehidupan manusia dan dunia kedokteran di masa kini dan mendatang.
Kajian tentang materi QS. An-Nahl 16: Ayat 66 di atas, telah banyak dilakukan. Terutama pembuktian bahwa proses produksi susu di dalam perut hewan mamalia terpisah di antara kotoran dan darah.
Kotoran yang dimaksud adalah kandungan yang ada di dalam lambung rumen hewan pemamah biak. Adapun darah adalah aliran darah yang mengalir deras melewati ambing susu, yang menyaring dan menghasilkan air susu murni.
Kesimpulan penting dari sisi produksi adalah bahwa air susu diproduksi di antara kotoran dan darah. Namun kotoran dalam lambung itu, tidak bercampur dengan air susu. Demikian juga darah, jaringannya tidak melampaui pembuluh darah susu sehingga tidak bercampur dengan susu. Subhanallah.
Aspek lain yang sangat menarik untuk diteliti dari kaidah bahwa “susu murni antara kotoran dan darah” adalah sisi kandungan materinya.
Sesunguhnya, apa kandungan materi dalam susu murni yang diproduksi bukan sebagai hasil campuran antara kotoran dan darah itu?
Sebenarnya dengan sangat sederhana, QS. An-Nahl 16: Ayat 66, yang menyatakan “susu murni antara kotoran dan darah” di atas, juga dapat dimaknai bahwa kandungan materi susu murni tersebut, tidak lain adalah kotoran dan darah. Bagaimana mungkin?
Pembuktiannya dapat dilakukan dengan sangat mudah. Secara klinis telah terbukti bahwa susu mempunyai nilai gizi yang tinggi, karena mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan dan mudah diserap oleh tubuh, seperti Kalsium, Phosphor, Vitamin A, Vitamin B dan Riboflavin yang tinggi. Secara keseluruhan, kandungan susu murni itu dalam sistem metabolisme tubuh mamalia akan berubah sebagai kotoran dan darah.
Penyebutan kotoran terlebih dahulu, diikuti dengan darah sebagai kandungan di antara susu murni, seolah menandaskan bahwa kandungan kotoran di dalam susu murni itu, lebih banyak dibanding kandungan darah.
Terbukti, pada seluruh bayi mamalia, termasuk bayi manusia yang hanya mengkonsumsi susu murni, akan menghasilkan darah untuk pertumbuhan tubuhnya dan kotoran sebagai sisa metabolismenya.
Tulisan ini hanya ingin menegaskan bahwa dari sisi produksi maupun konsumsi terbukti bahwa susu murni itu di antara kotoran dan darah. Alquran memberikan catatan, kandungan susu murni itu, mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.
Subhanallahil adzim.
