Mau Bisnis Produk Halal? Nih yang Masih Punya Potensi Cuan

Ilustrasi. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina




 Jakarta, hajinews.id–—–  Laporan Ekonomi Islam Global 2019-2020 menyebut ekonomi Islam telah memiliki pijakan mapan yang semakin penting dalam ekonomi global. Ke depan, keuntungan dari industri halal akan mencapai triliunan dolar Amerika Serikat.

Laporan yang baru saja dirilis oleh Dinar Standard, menyebut bahwa berbagai industri halal dari berbagai sektor akan bertumbuh dengan pesat.
“Hal itu juga seiring dengan dengan ramalan meningkatkan penduduk muslim dari 1,8 miliar pada 2019 menjadi 2,2 miliar pada 2030,” seperti dikutip oleh CNBC pada Laporan Ekonomi Islam Global 2019/2020, Kamis (14/11/2019).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Apa saja yang masih akan tumbuh?

Makanan Halal

Sektor makanan halal telah mengalami evolusi besar di tahun lalu, didorong oleh teknologi dan pengembangan pusat halal. Pasalanya berbagai aplikasi kini mampu menghubungkan konsumen dengan restoran dan merek halal.

“Sementara platform penelusuran halal menghubungkan seluruh rantai pasokan dari produsen ke auditor dan lembaga sertifikasi,” tulis pada laporan tersebut.

Lebih jauh, pada tingkatan makro, Uni Emirat Arab (UEA) dan Cina telah menandatangani perjanjian senilai US$ 1 miliar untuk pembuatan makanan dan pabrik pengolahan di Dubai.
Di Indonesia sendiri, berencana untuk meluncurkan Distrik Gaya Hidup Halal senilai US$ 18 juta.

Pada 2018, pengeluaran muslim untuk makanan dan minuman bernilai US$ 1,4 triliun dan diperkirakan akan mencapai US$ 2 triliun pada 2024.

Keuangan Islam
Dalam laporan tersebut disebut bahwa keuangan Islam terus mengimbangi laju pertumbuhan perubahan pasar yang cepat, mengadopsi teknologi financial (financial technology/fintech), cryptocurrency, dan digital banking.

Belum lagi, semakin banyak korporasi dan pemerintah yang telah mengeluarkan sukuk (obligasi keuangan syariah), termasuk juga green sukuk.
Industri keuangan Islam diperkirakan bernilai US$ 2,5 triliun pada 2018 dan diperkirakan akan mencapai US$ 3,5 triliun pada 2024.

Pariwisata Rahmah Muslim
Selama setahun terakhir, banyak agensi perjalanan online telah muncul dengan fokus baru pada penyediaan layanan Umrah ke Saudi Arabia dan pariwisata terkait.

Laporan Ekonomi Islam Global 2019-2020 menyebut sektor ini menarik investasi terbesar pada perjalanan ramah Muslim. Sekarang beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia dan Turki serta Arab Saudi berencana untuk terus meningkatkan kerjasama diantara negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Pengeluaran pariwisata konsumen Muslim bernilai US$ 189 miliar pada 2018 dan diperkirakan akan tumbuh hingga US$ 274 miliar pada 2024.

Industri Fesyen Muslim
Belanja masyarakat muslim untuk pakaian dan alas kaki diperkirakan bernilai US$ 283 miliar pada 2018 dan diproyeksikan tumbuh menjadi US$ 402 miliar pada tahun 2024

Komestik Halal
Belanja komestik konsumen Muslim diperkirakan mencapai US$ 64 miliar pada 2018 dan diperkirakan akan mencapai US$ 95 miliar pada tahun 2024.

Media dan Rekreasi Halal
Untuk sektor ini, semakin mengembangkan portofolio penawaran, mulai dari film, miniseri, dan konten online, hingga aplikasi yang ditunjukkan bagi kebutuhan gaya hidup.
Belanja muslim untuk media dan rekreasi mencapai US$ 220 miliar pada 2018 dan diperkirakan akan mencapai US$ 309 miliar pada 2024.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *