Resesi Ekonomi Bisa Menjatuhkan Rezim Penguasa

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id—— Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Tahun 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019), masih menyisakan sejumlah cerita. Salah satunya ketika Presiden Joko Widodo memberikan sambutan.

Jokowi mengajak agar seluruh pemimpin di level pusat maupun daerah bersinergi. Tidak ada lagi saling menyalahkan dan saling menjegal. “Semuanya harus bekerja bersama-sama. Mumpung suasana politik kita sekarang ini sangat bagus. Ini yang harus terus kita rawat dan kita jaga. Semua jalankan tugas masing-masing tapi saling terbuka. Mari bersama menjaga kerukunan nasional persatuan kita. Itu wajib,” kata Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ihwal suasana pollitik yang disebut Jokowi sangat bagus, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin menilai pernyataan Jokowi lantaran kepala negara menganggap kondisi negara dalam keadaan stabil.

“Tak ada demonstrasi yang mengganggu. Tak ada gaduh politik yang tak bisa ditanggulangi. Pembagian jabatan di kabinet dan DPR berjalan lancar. Walaupun ada yang kecewa. Tapi bisa diatasi,” ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Rabu (13/11/2019) malam.

Namun demikian, Ujang meragukan kondisi ini akan bertahan hingga pemerintahan Jokowi tuntas 2024. Sebab, ada faktor ekonomi global yang sekarang sedang diwaspadai seluruh dunia, termasuk Indonesia, yaitu resesi.

Ujang mengatakan, apabila terjadi resesi dan pemerintah tidak bisa mengantisipasi, maka akan bahaya bagi Jokowi. Ekonomi terguncang, maka politik pun tidak akan stabil.

“Jika ekonomi jatuh dan rakyat banyak yang menderita, maka Jokowi bisa tidak nyaman dan aman,” kata dosen di Universitas Al Azhar Indonesia tersebut.

“Jika sudah urusan ekonomi dan urusan perut rakyat, maka pemerintahan bisa tak stabil. Karena kita tahu, jatuhnya sebuah rezim di manapun di dunia ini, dimulai dari goncangan ekonomi yang memburuk,” lanjut Ujang.

Jokowi bukannya tidak menyadari hal itu. Dalam sambutannya kemarin, Jokowi juga bilang bahwa ekonomi dunia tahun depan akan semakin sulit lantaran menuju ke sebuah resesi. Namun di sisi lain, Jokowi meminta agar kita semua mensyukuri lantaran pertumbuhan ekonomi masih di atas 5%.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *