Renungan Pagi: Minta Rezeki yang Banyak atau Berkah?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Rezeki beda dengan gaji. Gaji didapat karena kerja sedangkan rezeki didapat karena kasih sayang Allah kepada hambanya, yang harus dijemput. Gaji jelas kapan datangnya, tapi rezeki kadang tak terduga datangnya. Gaji didapat karena kerja keras, sedangkan rizki didapat karena takwa. Gaji biasanya berupa uang, tapi rizki bisa berupa kesehatan, anak soleh dan iman.

Rezeki adalah misteri. Banyak orang berdoa agar diberikan rezekii yang halal dan barokah (berkah), ada juga minta rezeki yang banyak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Kita perlu merumuskan dengan benar bahwa rezeki yang membahagiakan adalah rezeki yang diridhoi Allah SWT. Nah sebetulnya yang kita minta itu, keberkahan dari rezeki yang diberikan Allah. Berkah artinya apa? Kualitas yang lebih tinggi, tidak jumlahnya tapi kualitas bukan kuantitas,” tegasnya kepada Okezone di kantor MUI pusat, beberapa waktu lalu.

Doa agar diberikan rezeki halalal, thayyiban dan mubarokan, kata KH Risman Mochtar, merupakan salah satu adab bagi seorang hamba kepada tuhannya. Jika kita sebagai makhluk tidak berdoa kepada Allah, maka kita sombong dan takabur, karena seolah-olah kita bisa segala hal. Buya Risman ini menambahkan bahwa doa dan usaha juga harus seimbang dalam urusan rezeki.

Ia mengutip ayat Alquran surat Al-Baqarah ayat 202 yang berbunyi, “Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian daripada yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

Buya Risman mengatakan, dalam urusan dunia kita akan mendapatkan hasil dari proses yang kita lakukan. “Sunnatullah-nya proses menentukan hasil, kalau prosesnya bagus ya hasilnya juga akan bagus,” ujarnya.

Akan tetapi Risman juga kembali mengingatkan bahwa yang membedakan usaha atau ikhtiar sambil berdoa dengan yang tidak terletak pada keberkahannya.

Ia mengatakan mungkin jumlahnya tidak banyak, tapi keberkahan yang ada di dalamnya yang membedakannya. Sebab, banyak orang yang rezekinya banyak tapi tidak berkah dan justru membuatnya menjadi gelisah.

Ia menyampaikan, untuk doa agar rezeki kita lancar dapat mengamalkan doa sapu jagat (rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adabannar) dan doa ma’tsurat (doa yang diajarkan Nabi).

Ia mengatakan bahwa itu sebaik-baiknya doa, karena doa-doa tersebut langsung diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kemudian ia juga mengatakan, kita bisa berdoa dengan bahasa apapun karena Allah maha tahu dan tentu dengan adab yang benar.

Ia juga menggarisbawahi, agar kita tidak salah kaprah sehingga menimbulkan sifat fanatik berlebihan dengan doa tertentu. Maksudnya adalah jangan sampai kita menjadikan doa-doa tersebut sebagai mantra-mantra yang justru menyimpangkan dari aqidah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *