Perkembangan Informasi Haji 2020, Menag: Jemaah Akan Dimanjakan

Menag Fachrul Razi saat memberi sambutan pada Raker BPKH di Istana Wapres, Jakarta. (Foto: Kemanag)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan pihaknya sudah melakukan Nota Kesepahaman atau MoU dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Dalam MoU tersebut diatur bahwa kuota haji Indonesia tahun 2020 sebesar 221 ribu. Kuota dasar belum bisa ditambah karena keputusan terkait hal itu menjadi hak Organisasi Konferensi Islam (OKI).

“Tapi mereka memberikan kesempatan untuk penambahan 10 ribu dengan segera mengirim surat. Tampaknya dari bahasa tubuhnya akan ditambah. Mudah-mudahan bisa ditambah,” kata Menag di Jakarta, Rabu (18/12). “Kita sudah ajukan tambahan. Mudah-mudahan berhasil,” lanjutnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menag yang memaparkan informasi terbaru terkait musim haji 2020 mendatang menuturkan bahwa terkait kuota cadangan pihaknya akan menambah menjadi 10 persen dari sebelumnya sebanyak 5 persen. Menag minta agar adanya tambahan biaya visa sebesar SAR300 yang diberlakukan mulai tahun ini tidak menambah beban biaya jemaah. “Semoga teman-teman BPKH bisa mengatasinya,” tegas Menag.

Kemenag pada 2020 juga akan menambah frekuensi layanan makan jemaah haji selama di Makkah. Sudah berjalan tiga tahun terakhir, jemaah mendapat 40 kali makan di Makkah. Tahun 2020 nanti, layanan tersebut akan ditambah 10 kali sehingga menjadi 50. “Ini dilakukan agar jemaah haji lebih fokus beribadah,” ucap Menag.

Adapun peningkatan lainnya terkait layanan fast track, yang pada 2019 layanan keimigrasian ini baru dinikmati sekitar 70 ribu jemaah asal DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Lampung yang berangkat dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Tahun depan, ada lebih dari 38 ribu jemaah calon haji akan ikut menikmati layanan ini di Bandara Juanda, Surabaya. Mereka adalah jemaah dari Provinsi Jawa Timur, Bali, dan NTT.

Tidak hanya itu, saat masa pemulangan, pengecekan paspor jemaah akan dilakukan di pesawat sehingga jemaah tidak perlu antre terlalu lama usai mendarat di bandara dan embarkasi. “Kita akan ‘manjakan’ jemaah haji Indonesia dalam rangka melakukan ibadah haji,” kata Menag.

Layanan lainnya adalah fasilitas Eyab di bandara Saudi saat pemulangan. Layanan sejenis lounge ini tahun 2019 baru diberikan kepada 44 kloter jemaah haji Indonesia. Tahun depan diharapkan akan bertambah.

“Tahun 2020 akan kita tambah. Jemaah merasa nyaman berada di lounge, AC bagus, makanan baik, dan pengurusan administrasi diurus semua oleh petugas,” ungkap Menag.

Hal lainnya terkait pembangunan 60 ribu toilet bertingkat di Mina, Menag mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada pemerintah Saudi agar fasilitas untuk jemaah haji Indonesia lebih didahulukan.

Sementara itu pemerintah juga akan mulai menggunakan Bandara Kertajati untuk pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji tahun 2020. “Asrama haji tetap di Bekasi, kira-kira perjalanan satu setengah jam ke Bandara Kertajati,” ujar Menag. (rah/kemenag)

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *