Menghitung Peluang Demokrat Melengserkan Donald Trump

Donald Trump. Foto: independent
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Washington, hajinews.id- Upaya Partai Demokrat untuk melengserkan Donald Trump dari kursi presiden AS masih panjang.Pasalnya,proses itu masih harus melalui beberapa mekanisme yang harus ditempuh.

DPR Amerika Serikat (AS) yang didominasi Demokrat memang telah memakzulkan Trump pada Rabu (18/12) malam waktu AS atau Kamis (19/12) pagi WIB. Meski sudah dimakzulkan, bukan berarti Trump telah kehilangan jabatannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Untuk melihat Trump lengser dari kursi Presiden AS, masih harus melewati sidang Senat. Sidang Senat itu sendiri akan mulai digelar pada Januari 2020.

Dari komposisi anggota Senat, sepertinya sulit bagi Demokrat untuk mewujudkan tekad melengserkan Trump. Maklum saja, beda dengan DPR yang dikuasai Demokrat, kursi Senat AS dikuasai oleh Republik. Seperti diketahui, Trump berasal dari Republik.

Dari 100 Senat AS, 53 berasal dari Republik dan 45 dari Demokrat. Sedangkan 2 independen. Minimal dibutuhkan dua pertiga suara yang setuju untuk melengserkan Trump.

Artinya, andai tak tercapai, maka Trump tetap menjabat sebagai Presiden AS. Tentunya Demokrat akan sulit melakukan lobi kepada Republik untuk bisa mendapatkan tambahan suara agar mencapai dua pertiga. Republik sendiri sudah menegaskan akan sekuat tenaga membatalkan pemakzulan Trump.

Terlepas dari itu, Demokrat lewat para kandidat presiden untuk Pilpres 2020, berjanji akan meyakinkan publik bahwa Trump memang pantas dimakzulkan. Semuanya untuk menjaga martabat dan kehormatan jabatan kepresidenan.

Para kandidat menekankan bahwa pemakzulan itu merupakan masalah mendasar menyangkut praktik yang benar dan salah. “Kita tidak bisa punya presiden dengan temperamen seperti itu, yang menghina kepresidenan Amerika Serikat,” kata Senator AS dari Demokrat, Bernie Sanders.

Sanders adalah salah satu senator yang akan menjadi juri persidangan Trump di Senat. Senat yang dikuasai kubu Republik adalah lembaga yang akan menentukan apakah Trump akan dipecat atau tidak dari jabatannya sebagai presiden AS.

Demokrat sendiri dikabarkan telah menekan para pemimpin kubu Republik di Senat agar dalam sidang di Senat nanti mengumpulkan kesaksian dari para pembantu utama Trump. Seperti pejabat kepala staf Gedung Putih Mick Mulvaney dan mantan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton.

“Kalau Presiden Trump menganggap dirinya tidak bisa dimakzulkan, dia seharusnya tidak takut untuk mendatangkan para saksinya sendiri,” kata Senator AS Amy Klobuchar. (wh/jawapos)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *