Garuda Cari Duit Rp 12,6 Triliun buat Bayar Utang

Pesawat Garuda. (Foto: Tempo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id-PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kini dihadapkan pada masalah yang cukup pelik. Perusahaan plat merah itu sedang mencari dana sebesar USD900 juta atau setara Rp 12,6 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar AS) untuk membayar utang.

Mengutip keterbukaan informasi perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilansir CNNIndonesia, ada tiga opsi pendanaan yang akan dilakukan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pertama, Garuda Indonesia berencana merilis global sukuk dengan nilai USD750 juta yang dijadwalkan jatuh tempo pada 2024 mendatang.

Kemudian, perusahaan akan membayarkan kupon kepada investor tiap enam bulan sekali. Hanya saja, tingkat kupon masih dalam proses negosiasi.

Kedua, perusahaan berencana mencari pendanaan lewat private placement obligasi senilai US$750 juta. Instrumen ini akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada 2024.

Ketiga, Garuda Indonesia akan menggunakan skema peer to peer lending dengan nilai US$500 juta. Perusahaan akan membayar bunga setiap tiga bulan sekali.

Manajemen akan meminta restu pemegang saham dalam merealisasikan rencananya mencari pendanaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Januari 2019 mendatang.

Berdasarkan laporan keuangan 2018, perusahaan memiliki utang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar USD 1,63 juta. Sedangkan utang jatuh tempo di atas satu tahun senilai USD 77 juta.

Manajemen memastikan penghimpunan dana akan memperpanjang profil jatuh tempo utang perusahaan.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal menyebut perusahaan akan menerbitkan obligasi global (global bond) pada kuartal I 2020. Perolehan dana dari aksi korporasi itu rencananya digunakan untuk membayar utang jatuh tempo perusahaan.

“Nilai obligasi yang akan diterbitkan tidak boleh ngomong, size belum tahu berapa. Kisaran belum bisa ngomong karena ada beberapa alternatif. Mungkin akhir tahun ini baru kelihatan struktur seperti apa,” ungkap Fuad.

Diketahui, Garuda Indonesia memiliki utang jatuh tempo dari sukuk global sebesar USD500 juta pada tahun depan. Surat utang itu dirilis perusahaan pada 2015 lalu.(wh/cnnindonesia)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *