Anak Korban Bus Sriwijaya Akad Nikah di Depan Jenazah sang Ayah

Foto: Tribun
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Banyuasin, hajinews.id-Dwi Fitria Rahmadi, anak perempuan dari salah satu korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya di Liku Lematang Kota Pagaralam, memutuskan untuk menikah di depan jenazah ayahnya Warsono (62) .

Pernikahan Dwi dengan seorang lelaki bernama Rahmad Kasmantri berlangsung Rabu pagi di Dusun 1 Perajen RT 1, Kelurahan Mariana, Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Awalnya akad nikah direncanakan pada 29 Desember 2019, namun karena kondisinya berkabung jadi kedua keluarga sepakat memajukan waktu akad hari ini (25/12),” kata besan alamarhum Warsono, Kasim usai prosesi akad nikah.

Dwi tampak tak bisa menyembunyikan air matanya saat prosesi akad karena jenazah Warsono berada di hadapannya saat prosesi akad. Begitupun kesedihan anggota keluarga yang lain.

Baca Juga: Satu Korban Meninggal Bus Sriwijaya Belum Teridentifikasi

Meski demikian, Dwi mencoba tabah dan ikhlas melepas kepergian ayahnya. Proses akad sendiri berjalan lancar dan warga langsung memakamkan jenazah Warsono di TPU Desa Perajen usai akad.

Selain Warsono, diketahui ada empat warga Desa Perajen lainnya yang menjadi korban kecelakaan maut Bus Sriwijaya pada Senin malam. Mereka adalah Ulul Azmi (15), Selvi (16), M. Ikbal (13) dan Amelia Sapira (13).

Kepala Desa Perajen, Anhar, mengatakan keempat korban lainnya tersebut merupakan warganya yang bersekolah di salah satu pesantren di Bengkulu, Warsono dan keempatnya juga masih terikat dalam satu kekeluargaan.

“Dia (Warsono) itu ke Bengkulu ingin jemput cucunya (Akbar) dan yang lain karena tantenya (Dwi) akan menikah, tapi apadaya takdir berkata lain,” kata Anhar.

Kelima jenazah dikebumikan secara kolektif di lokasi yang sama atas kesepakatan keluarga.

Anhar tidak menyangka Warsono dan kelima warganya menjadi korban kecelakaan Bus Sriwijaya, Warsono sendiri dikenal ramah, murah senyum dan baik selama hidupnya.

Sebagai ungkapan duka cita, Wakil Bupati Banyuasin, Slamet, datang langsung menjadi saksi pernikahan Dwi dan Rahmad, ia juga menyampaikan duka cita dari Bupati Banyuasin, Askolani kepada keluarga korban.

Sebelumnya Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso Plat No Polisi BD 7031 AU rute Bengkulu – Palembang terjun ke jurang di Liku Lematang Jalan Lintas Pagaralam – Lahat KM 9, Desa Plang Kenidai, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam pada Senin malam pukul 23.15 WIB. (ant)

Bus tak mampu menanjak sehingga mundur dengan kecepatan tinggi lalu menabrak beton pembantas kemudian terjun dari ketinggian 80 meter, Liku Lematang memang dikenal cukup rawan karena kerap terjadi kecelakaan terutama saat jalur licin.

Data tim SAR terbaru hingga Rabu pukul 16.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat 34 orang, terdiri dari 16 laki-laki dan 12 perempuan, serta korban selamat sebanyak 13 orang, sehingga total yang telah dievakuasi sebanyak 47 korban.(ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *