Warga NU, di Antara Aswarabi dan Aswarani  

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id– Baru kali ini nahdliyin berhadapan dengan fenomena baru yang menyodok wilayah aqidah. Belakangan, beredar di sejumlah grup WA, beredar meme Aswarabi atau kepanjangan Aswaja Rasa Wahabi dan Aswarani atau Aswaja Rasa Nasrani. Yang lebih meprihatinkan, juga beredar meme NU Cabang Kristen dan NU Cabang Protestan.

“Bermula dari semangat ukhuwah wathaniyah (kebangsaan) yang keliru, kemudian mengultuskan nusantara, membuat Islam Nusantara. Lantas anti Arab, phobia terhadap Islam dengan bangga menstigma radikal. Yang tidak sejalan disebut radikal. Pengikut wahabi,” demikian disampaikan KH Luthfi Bashori yang dicap sebagai Asrabi kepada duta.co, Jumat (27/12).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kiai yang akrab dengan panggilan Gus Luthfi itu menambahkan, mereka mencari dalil toleransi (berlebihan) terhadap orang kafir. Bergaul akrab dengan mereka, lahirlah komunitas lintas agama.  Berikutnya mencari dalil yang paling ringan, terkait ucapan Selamat (kekafiran) Natal.

“Sekarang santri-santri sudah diajak ikut hadir merayakan Natal. Hingga (mereka) bangga selfie saat memeriahkan ritual gereja. Kalau sudah begini, kita tinggal menunggu waktu saja, generasi kita akan mudah pindah Agama. Ini warning Alquran, jangan dilawan,” jelasnya sambil mengutip surat Al-Baqarah: 120,  “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tak akan ridha kepadamu hingga kamu mengikuti millah (agama) mereka”.

Barangkali, tahun ini (2019), pertama kali bisa kita saksikan ada ratusan santriwati (Pasuruan) dengan kompaknya mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru 2020. Ada kesan, NKRI akan bubar kalau mereka tidak mengucapkan Selamat Natal. Padahal, selama ini, harmoni antaragama berjalan baik-baik saja.

“…Salam sejahtera bagi kita semua. Kami, keluarga besar Pondok Pesantren Ngalah dan Yayasan Daruttaqwa mengucapakan ‘Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2020’ (dengan serempak, Red) mari kita rajut persaudaraan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” demikian video ratusan santri perempuan yang beredar di WA grup.

Menghancurkan Aqidah Warga NU?

Di Kediri, lain lagi. Ibu-ibu berjilbab disebutnya Muslimat NU ikut merayakan Natal di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Ini kemudian diviralkan melalui media sosial. Sampai-sampai Bu Nyai Hj Lilik Muhibbah yang menjabat sebagai Ketua PC Muslimat dan Bu Nyai Atika Anwar (Sekretaris) serta Ketua PC Fatayat, Mariam, merasa perlu melakukan klarifikasi.

Menariknya, dalam klarifisikasi itu, pimpinan Muslimat NU dan Fatayat NU mengajak langsung Ibu Puspo Indah, sang pengapload video. Kepada duta.co dijelaskan, bahwa, itu semua dilakukan oleh kelompoknya atau anggota Sanggar Candra Kirana. Bukan ibu-ibu Muslimat NU. Astaghfirullah!

Menurut Gus Luthfi, ini adalah sebuah proses bagaimana mereka menghancurkan-leburkan pondasi dasar akidah umat Islam. Kalau sekarang mereka masih ditunggui ulama-ulama sejati, yang sangat hati-hati menjaga akidah dan tidak silau dengan harta, lalu, bagaimana kalau mereka ini sudah ditinggal para ulama sepuh.

“Karena itu, kita tidak boleh lelah, tidak boleh mundur untuk melawan semua penyesatan ini. Meski harus dituduh sebagai pengikut Wahabi. Karena itulah senjata kaum liberal, kaum Yahudi untuk menghancurkan warga NU, sedikit-sedikit wahabi,” tegasnya. (duta.co)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *