IPHI Jateng: Gunakan Malam Tahun Baru Untuk Pikirkan Jadi Raja di Negeri Sendiri

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ngawi, hajinews.id,- Menyikapi Tahun Baru Masehi 2020 sebaiknya ummat Islam tidak perlu ikut-ikutan hura hura bakar petasan atau kembang api dan tiup terompet.

“Lebih baik iktikaf introspeksi diri bisa di masjid atau di rumah, dzikir, tahajud dan istighfar. Tahun baru 2020 juga sebaiknya digunakan untuk merancang bagaimana ekonomi umat ini dibangun, agar bisa jadi raja di negeri sendiri,” kata H. Harsono, Ketua IPHI Jawa Tengah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Harsono diminta tanggapannya tentang fenomena malam tahun baru yang biasa dipakai buat hura-hura, dan perbuatan fasik lainnya seperti arak-arakan di jalanan serta minuman arak.

Menurut Harsono semua itu tidak ada manfaatnya sehingga harus dihindari. Lebih baik memikirkan bagaimana nasib ekonomi umat kita. Seperti telah dirintis IPHI Pusat dengan memproduksi air mineral, beras, gula, haji bayar, dan sebagainya.

Hal lain yang perlu dilakukan juga di bidang penyiapan sumber daya manusia dengan menyiapkan pendidikan, pengembangan majelis taklim, bisnis travel, pariwisata halal, distribusi, perdagangan , export import, industry, agriculture , dll.

Ini semua menurut Harsono membutuhkan perjuangan, skill, experience, permodalan, dan konsistensi dan ditunjang Penerapan IT.

“Sekali lagi marilah kita tingkatkan Peran ummat Muslim di Tahun 2020 ini dengan kerja keras dan rido Allah Ta’alla InshaaAlloh kita berhasil,” kata Harsono.

Jatim, Banten dan Bali

Sementara itu Sekretaris IPHI Jatim H. Nawawi berpendapat bahwa berganti tahun menunjukkan umur kita bertambah. Artinya semakin dekat dengan kematian.

Karena itu ada 5 hal yang wajib diperhatikan setiap orang ketika bertambah usia:1. Bertambah usianya harus bertambah rasa syukurnya, jangan mengeluh.2. Bertambah usia bertambah amal shalehnya.3. Bertambah usia bertambah harmonis dgn keluarganya.4. Bertambah usia bertambah taubatnya.5. Bertambah usia bertambah pasrahnya kepada Allah.

H. Nawawi mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW bahwa ‘Barangsiapa yang hari ini lebih baik dibandingkan kemarin itulah yg beruntung, siapa yg sama berarti tertipu dan siapa yang lebih jelek berarti celaka.

Sementara itu Ketua IPHI Banten H. Makmun juga berpesan agar tahun baru 2020 sebaiknya dijadikan mawas diri dan evaluasi. Misalnya bagaimana hubungan dengan Allah dan masyarakat, seberapa jauh kepekaan sosial kita terhadap lingkungan.

Buat para pemimpin adalah apakah sudah menjalankan tugas pokoknya secara maksimal. Buat tokoh agama, apakah sudah bener cara menyeru kepada kebaikan. Sedangkan kepada aparat hukum, perlu mawas diri apakah perannya selama ini sudah melindungi arga dan adil tanpa membedakan status sosial.

Bagi IPHI Bali H. Maman, jika terus diserukan bahwa hura-hura tahun baru adalah termasuk maksiat dan tak berguna, pada saatnya nanti akan berhenti. Yang diperlukan adalah kesabaran dan istiqomah dalam menyeru kepada kebaikan dan menghindari kemungkaran (fur).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *