Tegas, China dan Rusia Sepakat Kecam Donald Trump

foto: net
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Beijing, Hajinews.id-Posisi Amerika Serikat (AS) di dunia internasional makin terpojok. Ini menyusul sikap tegas China dan Rusia yang memilih membela Iran terkait masalah terbunuhnya Qasem Soleimani, seorang jenderal berpengaruh di Baghdad, Irak.

Beijing menegaskan, serangan AS di Irak yang membunuh jenderal Qasem Soleimani, melanggar norma internasional. Menurut China, Washington seharusnya tidak menyalahgunakan kekuatan militer, tapi mencari solusi melalui dialog dalam menyelesaikan konflik dengan Iran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pernyataan itu diutarakan Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat bertemu dengan Menlu Iran Javad Zarif di Beijing pada Sabtu (4/1). “Operasi militer AS yang berbahaya melanggar norma dalam hubungan internasional dan akan memperburuk ketegangan dan turbulensi di kawasan,” kata Wang di hadapan Zarif.

Dikutip AFP, China menentang segala bentuk penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional. Menurut dia, tidak ada solusi dan jalan keluar yang baik jika suatu negara memilih jalan militer dan tekanan ekstrem lainnya.

China merupakan anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan merupakan salah satu mitra kunci Iran. China merupakan importir utama minyak Iran.

China bersama Iran dan Rusia juga menggelar latihan bersama angkatan laut di Samudera Hindia dan Teluk Oman pada pekan lalu.

Di sisi lain, Rusia juga mengecam pembunuhan yang dilakukan AS terhadap Qasem Soleimani di Baghdad. Moskow berpendapat komandan pasukan elite Teheran itu telah memainkan peran penting dalam memerangi teroris di Suriah dan Irak.

Jenderal Soleimani adalah komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran. Dia tewas bersama enam orang lainnya, termasuk komandan misili Syiah Irak, dalam serangan Amerika di Bandara Internasional Baghdad, Irak, Jumat dini hari menggunakan pesawat tanpa awak.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kematian komandan Pasukan Quds itu akan membahayakan keamanan internasional. Menurut kementerian tersebut, serangan atas perintah Presiden Donald Trump kemarin merupakan tindakan picik yang akan mengarah pada eskalasi ketegangan di Timur Tengah.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyampaikan peringatan serupa atas tindakan Washington. “Langkah Washington penuh dengan konsekuensi besar bagi perdamaian dan stabilitas regional,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Washington Examiner, Sabtu (4/1).

“Kami dipandu oleh premis bahwa tindakan seperti itu tidak kondusif untuk menemukan solusi untuk masalah kompleks yang telah menumpuk di Timur Tengah. Sebaliknya, itu mengarah pada babak baru peningkatan ketegangan di kawasan tersebut,” lanjut pernyataan itu.

Soleimani memiliki hubungan pribadi dengan Moskow. Dia pernah melakukan perjalanan berulang kali ke Rusia, yang merupakan pelanggaran larangan perjalanan PBB yang diberlakukan pada 2007 sebagai bagian dari paket sanksi yang menargetkan program nuklir rezim Teheran.

IRGC Iran selama ini berkoordinasi dengan Rusia untuk membantu menopang Presiden Arab Suriah Bashar al-Assad yang nyaris digulingkan kelompok oposisi dan pemberontak bersenjata dalam perang saudara. Berkat bantuan Moskow dan Teheran, rezim Assad telah memenangkan perang sipil.

“Ini mungkin puncak dari sinisme,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, Jumat, dalam sebuah pernyataan untuk mengomentari serangan AS. “Washington tidak meminta persetujuan Dewan Keamanan (PBB), yang berarti tidak tertarik pada tanggapan dunia (dan tertarik untuk mengubah keseimbangan kekuasaan di wilayah tersebut),” lanjut Zakharova. (wh/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *