Jakarta, hajinews.id-Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyebut keputusan Amerika Serikat (AS) yang membunuh komandan militer Iran Qasem Soleimani adalah keputusan yang sangat buruk. Pasalnya, tindakan arogan itu sangat berpotensi menimbulkan peperangan
Tindakan AS dengan membunuh Qasem secara diam-diam tak ubahnya tindakan teroris. Wajar, jika kemudian AS dimasukkan sebagai negara teroris baru.
“Bukan hanya arogan, tapi Amerika Serikat telah menjadi negara teroris. Dampak dari tindakan teroristik Amerika ini jelas akan sangat buruk sekali,” terang Bendahara Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas, Rabu (8/1).
Pria yang juga Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menilai, dampak buruk akan menimpa sejumlah negara jika peperangan AS dengan Iran tidak terelakkan.
Yang paling terpukul adalah di sektor ekonomi dengan melonjaknya minyak dunia. Ini tak lepas dari peran Iran sebagai salah satu negara penyuplai minyak dunia. “Minyak dunia akan melonjak tajam dan itu jelas akan berpengaruh terhadap biaya produksi dan naiknya harga-harga dan inflasi,” kata Anwar.
Agar segala potensi-potensi tersebut tidak terjadi, Anwar menyatakan bahwa Muhammadiyah selaku ormas islam di Indonesia mengimbau agar PBB beserta perangkatnya untuk segera melakukan sidang agar tidak terjadi perang.
“Muhammadiyah mengimbau PBB dan Dewan Keamanan untuk bersidang secepatnya mencegah untuk tidak terjadi perang dan mencari solusi agar tidak terjadi,” demikian Anwar. (wh/moeslimchoice)