Mengenal Jabal Uhud, Sebagai Gunung Surga

Jabal Uhud (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Madinah, hajinews.id,- Jabal Uhud atau gunung Uhud adalah gunung yang berada di Madinah. Jaraknya sekitar 4,5 kilometer dari Madinah.

Di dunia Islam dan kaum muslimin, Jabal Uhud teramat istimewa karena namanya terkait dengan pertempuran besar pada tahun 3 Hijrah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kaum muslimin kalah perang karena tidak mengikuti perintah Rasulullah SAW. Situasi peperangan tadinya sudah menang, namun pasukan pemanah di atas gunung turun ingin berebut rampasan perang, akhirnya dilibas oleh pasukan kafir musuh, dan banyak kaum muslimin meninggal sebagai syuhada.

Makanya tidak heran jika jabal Uhud dikatakan sebagai gunung yang dijanjikan di surga.

“Jika kita ingin melihat gunung yang ada di surga, maka ziarahlah ke gunung Uhud. Nabi SAW bersabda, ‘Gunung Uhud adalah salah satu dari gunung-gunung yang ada di surga’,” demikian hadits yang dirawayatkan HR Bukhari.

Dalam sejarah islam, Jabal Uhud memang menjadi saksi bisu atas peristiwa peperangan yang dahsyat dan tak seimbang pada 15 Syawal Tahun Ke-3 H atau 625 M. Kaum muslimin yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW sebanyak 1.000 orang melawan kaum quraisy yang terdiri dari 3.000 pasukan berkuda dan unta.

Kekalahan terjadi menimpa kaum muslimin. Meski kemenangan sebenarnya diperoleh, namun akibat ketidak-patuhan regu pemanah di atas bukit membuat pasukan kaum muslimin dapat didesak mundur oleh pasukan kafir. Dalam perang ini, sekitar 70 kaum muslimin gugur sebagai syuhada termasuk paman nabi Hamzah bin Abdul Mutholib.

komplek makam di jabal Uhud (dok)

Saat ini, Jabal Uhud telah menjadi tonggak sejarah yang hidup sepanjang masa di hati umat Islam. Para peziarah dan kaum muslimin seluruh dunia terus mengenang peristiwa yang terjadi di Jabal Uhud. Bagi para peziarah yang datang, mereka tampak khusu’ memberikan doa kepada para syuhada yang tewas dalam peperangan di Uhud. Tak jarang dari mereka meneteskan air mata dan merasa terharu atas perjuangan para syuhada.

Namun, berdasarkan saksi para peziarah yang telah mengunjungi, Jabal Uhud terus mengalami perubahan. Erosi akibat gugurnya bebatuan membuat Bukit Ar Rumah, ditempatkannya pasukan pemanah semakin rendah. Di bukit Ar Rumah, masih dapat terlihat jelas, pemandangan tempat peperangan termasuk makam para syuhada Uhud.

Untuk makam para syuhada Uhud, juga sudah dipagari oleh Pemerintah Arab Saudi pada 1383 H dengan ketinggian mencapai 3 meter. Namun peziarah dapat melihat melalui celah pagar jeruji, sekumpulan batu yang menjadi simbol atau nisan makam para suhada.

Di luar pagar kuburan syuhada itu, berdiri papan pengumuman ukuran besar, bertuliskan tata cara berziarah, yang intinya sebagai peringatan atau larangan mencari berkah di makam tersebut dan mengusap-usap pagar karena perbuatan bid’ah. Ada sejumlah bahasa yang terpampang, diantaranya bahasa Arab, Inggris, Turki dan Melayu/Indonesia.

Selain itu, perubahan juga terjadi di sekitar bukit Uhud. Selain sudah dicor dengan semen, saat ini juga sudah di penuhi para pedagang. Mereka menjajakan barang dagangannya sebagai oleh-oleh dari tasbih hingga buah kurma dan pakaian. Disampingnya terdapat masjid megah bernama Sayyid al-Syuhada.(fid)

Masjid di komplek jabal Uhud (dok)
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *