Warga Heran Banjir di Underpass Kemayoran Diributkan di Zaman Anies

Banjir di underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. (Detik Foto)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Banjir menutup underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, sejak Ahad pagi (2/2/2020). Air setinggi lima meter yang menutup terowongan jalan itu menjadi tontonan banyak warga yang berasal dari luar Kemayoran.

Burhanuddin, 45 tahun, bersama istri dan anaknya sengaja datang dari rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk melihat banjir yang merendam underpass Kemayoran. “Penasaran lihat di televisi. Jadi mau lihat langsung,” ujar Burhanuddin yang datang dengan mengendarai sepeda motor.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia mengaku heran karena banjir di jalan lintas bawah itu tidak terjadi saat hujan ekstrem pada 1 Januari lalu. Namun underpass kebanjiran saat hujan deras mengguyur ibu kota hanya beberapa jam. “Mungkin salurannya kotor. Tapi emang underpass ini sering banjir,” ujarnya.

Warga sekitar underpass Deni Samsudin, 32 tahun, mengatakan banjir di underpass Kemayoran sudah terjadi sebelum era Gubernur Sutiyoso. Dia heran baru di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, banjir di underpass Kemayoran, ramai diberitakan di media.

“Dulu kalau banjir di sini gak ramai. Baru zaman Pak Anies dibuat ramai,” ungkap Deni. “Saya juga aneh. Warga sini mah lihat banjir di terowongan itu sudah biasa,” lanjut Deni menegaskan.

Deni menyebutkan lokasi tersebut merupakan kewenangan dari Kementerian Sekretariat Negara, yang dikelola Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran. Jadi, ujar dia, kawasan ini bukan kewenangan Pemerintah Provinsi DKI.

“Tukang sapunya saja bukan dari tenaga kontrak Pemprov DKI. Tapi langsung di bawah PPK Kemayoran,” kata Deni. “Banjir sekarang aneh. Kok jadi ramai dan Anies yang dibawa-bawa,” tambah dia.

Lebih lanjut Deni menuturkan, sebelum Anies menjabat gubernur, banjir di kawasan ini biasanya baru surut selama sepekan. Selain itu, warga hanya menaruh ban bekas untuk menutup jalan lintas bawah itu. Saat banjir,

Deni menyebut, biasanya air yang ada di underpass dimanfaatkan untuk mencuci motor dan berenang oleh anak-anak. “Tapi sekarang diekspos besar-besaran sama media,” ungkap Deni.

Sementara itu banjir yang merendam underpass Kemayoran, perlahan mulai surut pada Ahad malam (2/2/2020). Kepala Sektor 6 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Orang Kecamatan Kemayoran, Mulandono, mengatakan ketinggian tinggal 2,5 meter dari posisi awal yang mencapai empat meter. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sampai besok insyallah bisa kering,” kata Mulandono di underpass Kemayoran.

Mulandono menyebutkan hingga pukul 19.30 WIB Ahad kemarin, proses penyedotan air tidak mengalami kendala. Pemerintah menyediakan 15 pompa mobile milik pemadam lima unit, Dinas Sumber Daya Air lima unit, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lima unit dan Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dua unit.

Dia menjelaskan, banjir di underpass Kemayoran pada dua pekan lalu, lebih parah ketimbang Ahad kemarin. Ia memperkirakan jika tidak ada hujan lagi air di underpass bakal tiris pada Senin (3/2/2020). “Kami bekerja nonstop,” ucap Mulandono.

Serupa dengan Mulandono, Sekretaris Kota Jakarta Pusat Iqbal Akbarudin  mengatakan di underpass Kemayoran hari ini tidak lebih parah dibanding kondisi pada pekan lalu.

“Kalau tinggi sih masih tinggian yang minggu kemarin. Sekarang ini sudah dipompa, ada 5 pompa turun,” ungkap Iqbal, Ahad (2/2/2020).

Iqbal menerangkan saat ini di lokasi sudah disiagakan sejumlah pompa. Pejabat pemprov, dinas PUPR, hingga petugas damkar pun sudah berada di lapangan. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *