Indonesia Batasi Impor Ikan dari China

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. (Antara Foto)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan memutuskan untuk membatasi impor produk perikanan asal China guna mencegah penyebaran virus corona dari Negeri Tirai Bambu itu. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menegaskan penyebaran virus corona di daratan China sudah sangat mengkhawatirkan.

“Sementara kami sedang membatasi. Sejauh ini belum ada masalah, satu bulan ini tidak mudah untuk mengeluarkan impor-impor yang berbasis dari wilayah sana (China),” ujar Edhy di kantor KKP, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut politisi Partai Gerindra itu keputusannya tersebut tidak dilakukan secara sepihak, namun telah mendapatkan masukan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. “Kami minta untuk impor-impor ya kalau memang dilarang kita minta penyetopan sementara. Kita juga tidak mau mengambil resiko yang paling buruk,” terang dia.

Pembatasan impor ini, lanjut Edhy, hanya bagi produk perikanan yang masih hidup. “Kalau ikan yang mati atau frozen boleh tetapi pengawasannya lebih ketat, dalam artian untuk mengetahui terjangkit (virus) atau tidak,” jelasnya.

Edhy juga telah memerintahkan kepada Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) untuk mengeluarkan surat edaran kepada seluruh satuan kerja (Satker) di exit/entry point, baik bandara, pelabuhan, hingga pos lintas batas negara (PLBN).

Kemudian KKP juga bekerja sama dengan pengelola pelabuhan serta Bea Cukai untuk terus mengawasi produk perikanan impor dari China. “Di sini ada lima pelabuhan dan kepabeanan kami cek dengan seksama supaya tidak ada dengan mudah kalau-kalau nggak ada kita rilis,” tegas dia.

Lebih lanjut Edhy meyakini keputusannya tersebut pasti bisa dimengerti oleh Pemerintah China yang memang dalam keadaan darurat virus corona. Oleh karena itu, KKP akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu dan Kemenkes agar bisa meminimalisir potensi penyebaran penyakit tersebut di Indonesia.

Sementara itu, Kepala BKIPM Rina menekankan kepala kantor pelabuhan dan bea cukai agar lebih waspada serta melakukan pengawasan ketat terhadap produk ikan hidup dari China.

Ia menyebut pihaknya akan memastikan daftar ikan yang diimpor dari negara terjangkit sehat dan aman dikonsumsi. “Terakhir itu kesepakatannya memang yang di-suspend hanya life animal. Sementara frozen food olahan ikan masih boleh,” ujar Rina.

Rina menyebutkan, pelabuhan di Indonesia yang mendapat pengawasan ketat di antaranya Belawan, Sumatera Utara; Tanjung Perak, Surabaya; Tanjung Emas, Semarang; Tanjung Priuk, Jakarta; dan Makassar; Sulawesi Selatan.

Adapun untuk bandar udara yang diawasi dengan volume produk China tertinggi adalah Soekarno-Hatta, Tangerang; Ngurah Rai, Bali; dan Hang Nadim; Batam.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menghentikan sementara barang impor dari China menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global.

“Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan. Bahkan turis pun sudah disetop,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto disela kunjungannya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2020).

Agus menjelaskan kebijakan itu dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri.

“Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa. Jadi harus hati-hati,” jelas Agus.

Secara spesifik, Agus menyampaikan, impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman. Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *