Virus Corona Picu Rasisme di Eropa

Salah satu head line media di Eropa (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id,- Virus Corona membuat warga keturunan Cina di Eropa pusing tujuh keliling, mereka dipandang jijik oleh warga kulit putih, dinilai penyebab virus. Sentimen rasisme pun melanda bagi mereka yang bermata sipit.

Indonesiainside.id mengutip BBC News Kamis (30/1/2020) menyebut warga keturunan Tionghoa menceritakan kepada di Prancis dan Kanada bahwa mereka mengalami perlakuan rasis di tengah merebaknya wabah virus corona.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di Prancis melalui medsos mereka menaikkan tagar JeNeSuisPasUnVirus (saya bukan virus) sedangkan di Kanada, restoran Cina menjadi sasaran serangan netizen.

Saat itu, di China telah terjadi 7.000 kasus infeksi virus corona dan 170 orang meninggal. Di Prancis, empat kasus sudah dipastikan, sedangkan di Kanada ada tiga kasus.

Data terbaru dilaporkan CNBC (3/2/2020) angka korban corona naik menjadi 425 orang. Sebagaimana dilansir dari AFP, semua korban yang tewas berasal dari Provinsi Hubei, tempat kota Wuhan sumber pertama virus berasal.

Dari media yang sama, dikabarkan pula kalau pemerintah juga menemukan 2.345 kasus baru. Ini menjadikan kasus corona di China kini bertambah menjadi 19 ribu dari sebelumnya 17 ribuan.

Di Prancis warga keturunan Tionghoa sempat marah ketika surat kabar lokal Le Courier Picard memajang berita di halaman utama “Alerte jaune” (Waspadai si Kuning) dan “Le péril jaune?” (Bahaya si Kuning?), dilengkapi foto perempuan Cina memakai masker pelindung.

Surat kabar kemudian bergegas minta maaf, menyatakan mereka tak bermaksud menggunakan “stereotip buruk Asia”.

Stéphane Nivet, kepada Licra (Liga internasional anti rasisme dan anti-semitisme), mengatakan tak akan ada surat kabar berani memakai judul berita “Waspada Hitam” menandakan memang ada masalah rasisme di situ.

Seiring menyebarnya tagar, seorang perempuan di kota Colmar, Cathy Tran, menyatakan ketika ia berangkat kerja ia sempat mendengar dua pria mengatakan, “Awas. Ada perempuan Cina ke arah kita.”

“Ketika sedang pulang kerja, seorang pria naik skuter melewati saya sambil berseru agar saya memakai masker,” kata Cathy kepada BBC.

Lou Chengwang juga bercuit di Twitter: “Saya orang China dan saya bukan virus! Saya tahu kita semua takut pada virus, tapi mohon jangan pelihara prasangka buruk.”

Prancis berencana untuk mengirim pesawat ke Wuhan hari Kamis (30/01) untuk mengevakuasi sekitar 250 orang, termasuk warga Uni Eropa non-Prancis.

Kasus keempat di Prancis disebut-sebut menimpa seorang turis China usia lanjut yang sedang berlibur di Paris.

Shana Cheng, warga Paris keturunan campuran Vietnam-Kamboja, mengatakan dirinya juga dipermalukan oleh penumpang bus hari Ahad(26/01).

“Ada perempuan Cina! Dia bakal menulari kita. Dia harus pergi,” Shana mendengar seorang penumpang berkata begitu. Menurut Shana, orang-orang memandangnya “dengan muka jijik, seakan-akan ia virus”.(fur/berbagai sumber).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *