Sri Mulyani Soal Skenario Terburuk: Ekonomi RI Bisa 0%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia yang disebabkan oleh penyebaran virus corona (Covid-19) bisa mengakibatkan berada di level 2,5-0%.

“Di Kemenkeu buat beberapa skenario, katakan jika skenario durasi Covid berapa lama, berapa bulan, dan kemungkinan terjadi pergerakan yang dipersempit dan jika terjadi lockdown,” ujar Sri Mulyani seusai hasil rapat terbatas mengenai kebijakan moneter dan fiskal menghadapi dampak ekonomi pandemi global Covid-19 melalui video conference dikutip dari akun Sekretariat Negara, Jumat (20/3/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jika masalah jauh lebih berat dan durasi Covid lebih dari 3-6 bulan dan terjadi lockdown dan perdagangan internasional drop di bawah 30%, sampai dengan tadi beberapa penerbangan drop 75% hingga 100%, maka skenario bisa menjadi lebih dalam pertumbuhan ekonomi bisa 2,5-0%,” lanjut Sri Mulyani menjelaskan.

Namun demikian, Sri Mulyani mengaku belum bisa menyampaikan secara pasti skenario yang pas untuk mengatasi kondisi virus corona saat ini seperti apa. Menurut dia, pemerintah masih tetap akan menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 4% melalui stimulus yang sudah diterbitkan, baik dari fiskal, moneter, maupun sektor keuangan.

“Kami nggak berharap itu terjadi makanya safety nett dan mendukung sektor usaha berjalan harus dilakukan. Ini fokus yang kami lakukan dengan Menko, BI, OJK untuk bisa bantu maksimal ke mereka,” ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sejauh ini banyak lembaga internasional yang sudah membuat skenario pelemahan pertumbuhan ekonomi global gara-gara Covid-19. Skenario yang dibuat Kemenkeu juga memasukkan aspek seperti perdagangan internasional, penurunan harga minta mentah dunia, penerbangan, okupansi kamar hotel, ketersediaan bahan pokok dan kesehatan, hingga terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK), serta terjadi lokcdown.

Bank Indonesia (BI) baru saja menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 menjadi 4,2-4,6 persen dari sebelumnya 5,0-5,4 persen, karena tingginya ketidakpastian global akibat penyebaran wabah Covid-19. “Covid-19 memberikan tantangan bagi upaya mendorong momentum pertumbuhan ekonomi domestik,” kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (19/3/2020).

Perry mengatakan penyebaran Covid-19 yang makin meluas hingga ke 159 negara telah menyebabkan turunnya prospek pertumbuhan ekonomi dunia. Kondisi ini, tambah dia, ikut menjadi alasan melemahnya pertumbuhan ekspor barang Indonesia meski sempat membaik pada Februari 2020. (rah/berbagai sumber)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *