Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id,- Alangkah indah kesempatan yang istimewa ini. Dalam suasana “at home” (karena virus corona menghendaki tetap di rumah, red). Seumpama ulat yang sedang berproses karantina. Menjadi kepompong yang sederhana.
Menutup diri sejenak dari dunia. Terbatas tak banyak melihat apa-apa. Dan membatasi yang di dengar telinga. Membangun hubungan ibadah lebih dengan Allah ta’ala.
Sholat sunnah lebih bisa lama. Al qur’an lebih lagi banyak dibaca. Beristighfar tak terhitung lagi jumlahnya. Bersholawat melebihi kuota biasa.
Makan seadanya. Belum tentu sesuai selera. Kadang berpuasa. Berbagi dengan sebanyak anggota keluarga. Tak jarang sampai ke pintu tetangga.
Lihatlah ulat begitu usai berusaha. Berganti nama. Berganti pola. Dan berganti pula cara. Tak lagi berjalan melambat, tapi terbang mengudara.
Selayaknya seorang mukmin mengambil ibroh makna. Agar karantina rumahnya adalah proses meningkatkan taqwa. Untuk berubah lebih bertaqwa.
Terlebih ramadhan sebentar lagi tiba. Akan lebih siap dalam ibadah berlomba. Lebih terdepan dalam taqwa. Menjadi hamba Allah yang dicinta.
Begitu ajaib urusan ditangan orang beriman dicerna. Jika bertemu nikmat yang menyapa. Ia bersyukur, dan itu baik baginya.
Jika bertemu musibah menyesak dada. Ia bersabar, itu pun baik baginya. Keduanya mengantar untuk tetap berpahala. Tetap baik berprasangka.
Semoga kita menjadi mukmin yang bersyukur kapan saja. Karena kepada mereka, Allah tak akan menyiksa.
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman?
Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui “.
QS An Nisa : 147.
(Tausiyah K.H Umar Faqihuddin S.PdI).
