Hikmah Malam: Jangan Resah dan Gelisah

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Resah dan gelisah biasanya terjadi pada manusia yang dalam hatinya selalu dibiski oleh bangsa jin dan manusia.Makanya dalam surat Annas kita disuruh berdoa dengan berlindung kepada Tuhannya manusia, dan rajanya manusia, dan dari kejahatan yang selalu membisik-bisiki di hati manusia dari sebangsa jin dan manusia.

Para Ahli Kejiwaan (psikolog dan atau psikiater) seringkali menyimpulkan bahwa beban hidup yang berat dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung seringkali menjadi alasan dibalik semua itu.  Serupa tapi tak sama Alquran menjelaskan tentang bagaimana mengatasi hal tersebut melalui pendekatan yang lebih mendalam dan lebih berorientasi pada pencegahan dan sekaligus pengobatan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Firman Allah Swt :

أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨

“Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d:28)

Dzikr (mengingat Allah) seringkali di konotasikan dengan kegiatan mengamalkan wirid dan atau mengucapkan kata-kata pujian, duduk berjam-jam dalam kamar atau berdiam di dalam masjid atau tempat sepi lalu wirid ini dan itu, mulut komat kamit memutar tasbih sembari menghitung jumlah bilangan tertentu.

Mungkin ada diantara saudaraku umat islam yang pernah menjalankan Dzikr untuk mencari ketentraman lahir dan batin, Entah itu dilalui dengan sukses, gagal atau bahkan tak berbekas sama sekali. Bagi mereka yang merasakan manfaat dzikr, insya allah mereka akan tetap istiqomah menjalankan amal ibadah tersebut. namun bagi mereka yang gagal dan tetap pada posisi selalu merasa bingung resah dan gelisah, bukan tidak mungkin mereka akan terjerumus kedalam jurang yang lebih dalam.

Dalam kondisi / keadaan yang seperti ini, bukanlah dzikr atau amalan ibadah mereka tidak diterima dan atau tidak berhasil akan tetapi penerapan dan tata cara serta pengamalan dzikr yang kurang lengkap bisa jadi membuat mereka tetap dalam keadaan bingung resah dan gelisah.

Lantas bagaimana perwujudan dan atau pelaksanaan dari mengingat allah dalam Alquran …?

Bentuk Amalan Dizkr dalam alquran yang Pertama seperti dijelaskan dalam surah Thaahaa ayat 14 :

إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي (١٤

“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku”(QS Thaahaa:14)

Bentuk perwujudan dari Amal Ibadah dalam rangka Dzikr (mengingat Allah) adalah Shalat , baik itu shalat 5 waktu maupun shalat sunnah. sesibuk apapun pekerjaan yang kita dapatkan dan atau sebesar apapun masalah yang dihadapi seseorang selagi masih senantiasa melaksanakan shalat insya allah tidak akan mengalami kebingungan, resah maupun gelisah.

Lebih lanjut dijelaskan dalam catatan Shalat

Bentuk Amalan Dizkr dalam alquran yang kedua seperti dijelaskan dalam surah Al Ahzab :41
Firman Allah Swt :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)

“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

Perwujudan atau bentuk amal ibadah dzikr seperti yang telah dijelaskan dalam firman Allah diatas adalah dengan menyebut nama Allah,  salah satu bentuk amal ibadah yang seringkali dilakukan oleh kebanyakan umat islam yakni menyebut nama Allah swt. Tuntunan tata cara dan bacaan dzikr (menyebut nama Allah) menurut alquran adalah seperti yang seperti yang dijelaskan dalam surah Al al-Isra ayat 110:

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا (١١٠)

“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)……..”

Asmaa’ul husna adalah nama-nama Allah ta’ala yang indah dan baik. nama-nama Allah adalah alamat kepada Dzat yang mesti kita ibadahi dengan sebenarnya. tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan Allah, Semua nilai kebenaran mutlak hanya ada (dan bergantung) pada-Nya. Dengan demikian, Allah Yang Maha Segalanya.

Anjuran untuk mengawali Do’a dengan menyebut nama Allah yang dalam hal ini adalah Asmaul Khusna dijelaskan dalam surah  Al A’raaf ayat 180 :

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٨٠

“hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka BERDO’ALAH (memohonlah) kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Dzikr yang baik dan dianjurkan dalam alquran adalah dzikr (mengingat allah) dengan menyebutkan, melafalkan “Asmaul khusna”.

Bentuk Amalan Dizkr dalam alquran yang ketiga adalah seperti yang dijelaskan dalam surah Ali Imran ayat 190 – 191 :

Firman Allah Swt :

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١

” (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”

Dijelaskan dalam ayat 190  dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi ” orang-orang yang berakal ” yaitu  Orang orang yang Mengingat Allah dalam keadaan duduk atau berbaring dan memikirkan penciptaan langit dan bumi.

Dalam ayat diatas dikatakan bahwa orang orang yang berakal adalah orang orang yang senantiasa mengingat Allah baik dalam keadaan duduk atau berbaring. secara tersirat ayat diatas menjelaskan berdzikir (mengingat allah) adalah bentuk amal ibadah yang seringkali (senantiasa) dilakukan oleh orang orang yang berakal.

Wallahu a’lam (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *