Daftar Donatur Palestina
Oleh: Ustadz Umar Faqihuddin SP.dI
Seorang bertanya. Untuk apa kita bertaqwa ?
Berjuang dengan rangkaian ibadah maksimal dilaksana. Terlebih dengan Ramadhan yang nyaris di depan mata. Ketaqwaan butuh ditambah kuota.
Kalau dengan begini saja. Sudah merasakan bahagia. Menemui hidup dalam kemudahan di mana – mana. Sudah tenang hati serasa.
Pernahkah kita membaca cerita ? Tentang seorang ahli ibadah yang beribadah 800 tahun lamanya. Tapi belum tercatat di buku, sebagai hamba Allah yang dicinta.
Ternyata, ia ahli ibadah tapi tak peduli dengan tetangga. Ndak mau menolong kepada sesama. Membiarkan yatim sengsara. Yang lemah dan miskin merana.
Ibadah belum utuh mengundang rasa cinta Allah kepada hamba. Jika tak menghasilkan dampak nyata. Hanya sebatas manfaat diri sahaja.
Kedekatan dengan yang Maha Kaya. Tak membuatnya mudah mengakses dari-Nya harta. Untuk menolong mereka yang tak berdaya.
Kedekatan dengan yang Maha Kuasa. Tak menggerakkan kedua tangan tengadah berdo’a. Untuk bisa menolong yang teraniaya.
Bukankah sebaik-baik manusia. Yang paling dirasakan manfaat bagi sesama ? Berperan mengurai masalah umat yang ada.
Menjadi bagian solusi atas beragam problematika. Dan menjadi bagian indahnya syariat Allah, tersebar di semesta.
Alangkah indahnya ibadah hamba. Yang tak hanya lelah di terima. Dan manfaat diri semata. Namun, manfaat itu meluas di rasa.
Kedekatannya kepada Allah menghasilkan taqwa. Dari taqwanya meraih mustajabah do’a. Dengan do’anya bermanfaat untuk diri dan menolong sesama.
Semoga Ramadan kita nantinya mengantar ke sana. (*)
