Hanya Orang Hebat yang Mampu Mengubah Penjara Jadi Pesantren

Habib bahar dan para Napi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, Hajinews.id,- Belum lama ini tersiar kabar bahwa Habib Bahar bin Smith menolak bebas dari penjara(LP Pondok Rajeg Bogor) meski menurut Kemenkum HAM masa tahanannya sudah memenuhi syarat untuk bebas terkait dengan wabah corona. Namun Habib Bahar menolak pembebasaan itu. Usut-punya usut boleh jadi karena dia memiliki proyek khusus di penjara, yakni menjadi guru ngaji bagi para napi.

“Kebetulan beliau kemarin sempat sakit paru-paru, sesuai dengan klasifikasi yang disampaikan Menkum HAM, beliau masuk dan bisa bebas. Cuma menolak,” kata kuasa hukum Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta, Senin (Radar Bandung, 6/4/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sejauh ini, salah satu aktivitas Bahar selama di tahanan adalah mengajar napi lain. Hal ini pula yang menjadi alasan penolakan tawaran pembebasan dari pihak lapas.

Ichwan mengklaim bahwa banyak narapidana di Lapas Pondok Rajeg menjadi murid dari Bahar. Sehingga ada tanggung jawab yang dirasa tidak bisa ditinggalkan.

“Semua mantan preman semua, kan. Alhamdulillah hampir sebagian besar murid beliau. Dia ngajar ilmu agama. Hampir seluruh (warga) binaan di lapas itu sebagian besar ngaji sama Habib Bahar,” katanya.

Habib Bahar bin Smith berkalung sorban (dok).

Di media sosial juga beredar foto Habib Bahar bersama para napi telanjang dada.Mereka pakai kopiah putih. Dada mereka tampak jelas bertato, bahkan ada yang hampir semuanya bertato. Di bawah foto itu tertulis seperti dalam judul di atas: hanya  orang hebat yg mampu merubah penjara menjadi Pesantren. Karena berdakwah tidak harus dipanggung podium.

Foto itu pun kemudian viral dan menjadi bahan pergunjingan di dalam suasana Ramadhan. Habib Bahar divonis 3 tahun penjara karena kasus penganiayaan anak berdasarkan video yang beredar di tahun 2018. Kasusnya merebak ketika ia selalu mengkritik keras pemerintah saat itu.

Menurut Pikiran Rakyat 8 Agustus 2019, ketika meninggalkan Polda Jawa Barat menuju LP Pondok Rajeg, diberitakan sebanyak 100 Napi hafal 80 hadits dan 6 Napi menjadi mualaf. Para napi yang ditinggalkan pun bertangisan karena tidak mau ditinggal Habib Bahar. (fur/dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *