Kajian Jumat, Corona Ciptaan China atau Ciptaan Allah?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Berikut ini adalah kajian Jumat yang dijelaskan oleh DKM Alhikmah Bekasi Jawa Barat. Pertanyaannya adalah apakah corona ciptaan China atau ciptaan Allah. Ditanyakan ciptaan China karena belum lama ini terdapat analisa ilmuwan yang menyebutkan asal virus corona dari laboratorium di Wuhan, China dan banyak negara mulai menuntut ganti rugi ke China:

Pada hari Jumat penuh berkah ini, kita diperintahkan bershalawat kepada Nabi besar kita, Nabi Muhammad ﷺ.
Siapa yang bershalawat kepada beliau sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saat ini di negeri ini sedang menghadapi musibah lewat virus corona yang menyebar begitu cepat.
Korban telah berjatuhan, semua mengalami kepanikan dan ketakutan.

Seorang muslim harus bersikap baik dalam menghadapi musibah ini, terutama bagaimana ia menyikapinya terkait takdir.

Beberapa hal terkait virus corona, terutama terkait tentang keimanan pada takdir.

1. Seorang muslim harus memahami takdir dengan benar

Allah ﷻ berfirman,
إِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS. Al-Qamar: 49)

Dalam hadits Jibril disebutkan sabda Nabi ﷺ,
تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ
“Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim).

2. Kaitannya dengan takdir ada beberapa hal yang mesti diimani:

a. Al-‘Ilmu (ilmu) yaitu mengimani bahwa Allah mengetahui segala yang terjadi di alam ini, baik secara global maupun secara terperinci, baik kaitannya dengan perbuatan Allah maupun perbuatan hamba;

b. Al-Kitabah (pencatatan) yaitu segala sesuatu telah dicatat oleh Allah;

c. Al-Masyi’ah (kehendak) yaitu apa yang telah Allah kehendaki pasti terjadi, yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi;

d. Al-Kholq (penciptaan) yaitu segala yang ada di alam ini adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Ta’ala, ada yang hasil perbuatan Allah (seperti turunnya hujan, tumbuhnya tanaman) dan ada yang merupakan perbuatan hamba.

Dalil dari poin a dan b di atas adalah firman Allah ﷻ,
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗإِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚإِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ
“Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi?; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah.” (QS. Al-Hajj: 70).

Dalil hadits yang menunjukkan bahwa takdir itu sudah dicatat adalah:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi ﷺ bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR. Muslim, no. 2653).

Kemudian dalil dari point c tentang masyiah bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah adalah ayat,
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb semesta alam.” (QS. At-Takwir: 29).

Sedangkan dalil yang menunjukkan bahwa segala sesuatu telah diciptakan oleh Allah, termasuk perbuatan manusia adalah firman Allah ﷻ,
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
“Allah menciptakan kamu dan apa saja yang kamu perbuat.” (QS. Ash-Shaffaat: 96).

Pada ayat ‘Wa ma ta’malun’ (dan apa saja yang kamu perbuat) menunjukkan bahwa perbuatan manusia adalah ciptaan Allah ﷻ.

Kesimpulannya berarti:
1) Virus corona yang saat ini menyebar sudah diketahui oleh Allah.
2) Virus corona yang sudah menelan banyak korban berarti sudah tercatat pula dalam takdir.
3) Virus corona itu menyebar atas kehendak Allah, tak bisa lepas dari kehendak-Nya, sehingga tidak bisa menular dengan sendiri-Nya, meskipun ada sebab untuk menyebar.
4) Virus corona diciptakan oleh Allah.

3. Virus Corona bisa terkena kepada kita dengan takdir Allah ﷻ.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ mengatakan kepadanya,
وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَىْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَىْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَىْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَىْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ
“Ketahuilah sesungguhnya seandainya ada umat bersatu untuk memberikan satu manfaat kepadamu, mereka tidak bisa memberikan manfaat kecuali jika Allah telah menetapkannya untukmu. Seandainya ada umat bersatu untuk memberikan mudarat kepadamu, mereka tidak bisa memberikan mudarat kepadamu kecuali jika Allah telah menetapkannya untukmu. Pena sudah diangkat dan lembaran catatan sudah kering.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad, Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).

4. Virus Corona bias mengenai kita jika Allah berkehendak, namun ingat bahwa kita sendiri tidak mengetahui takdir kita, sehingga harus lakukan sebab untuk selamatdari tertularnya virus corona.

Nabi ﷺ membimbing umat dalam mengimani takdir sehingga tercapailah kebahagiaan dengan melakukan dua hal:
a. Beriman kepada takdir, karena mengimaninya bagian dari tauhid.
b. Melakukan sebab atau usaha untuk meraih kebaikan dan selamat dari kejelekan.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata dalam Al-‘Aqidah Al-Wasithiyyah,
وَالعِبَادُ فَاعِلُوْنَ حَقِيْقَةً وَاللهُ خَالِقُ أَفْعَالِهِمْ
“Hamba itu benar-benar melakukan perbuatannya sendiri secara langsung, dan Allah menciptakan perbuatan mereka.”

Ini buktinya kita mesti ada ikhtiar, setelah shalat Jumat saja kita disuruh menyebar untuk mencari rezeki,
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10).

Berarti kita disuruh lakukan sebab walaupun takdir kita sudah ada, namun takdir tersebut masih jadi rahasia ilahi.

5. Sekarang tugas kita mencegah agar tidak terkena virus.

a. Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air bersih yang mengalir.

b. Terapkan social distancing dengan menjaga jarak minimal satu meter dengan mereka yang batuk atau bersin.
Alasannya, ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus. Jika terlalu dekat, bisa menghirup tetesan air yang mungkin saja mengandung virus COVID-19.

c. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, karena tangan akan menyentuh banyak permukaan benda di sekitar kita dan virus mungkin menempel di sana.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut. Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.

d. Terapkan etiket batuk dan bersin yang benar.
Pastikan kita dan orang-orang di sekitar untuk selalu menutupi mulut dan hidung dengan siku tangan yang ditekuk ketika batuk atau bersin.
Jika menggunakan tisu, segera buang tisu bekasnya pada tempat sampah yang tertutup.

e. Jika mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segeralah berobat. Tetap di rumah jika kita merasa tidak sehat.
Jika kita mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, segera cari bantuan medis dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

DKM AL HIKMAH
Bekasi: Jum’at, 7 Ramadhan 1441 H

(fur)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *