Hikmah Siang: Mengapa Hati Susah Menerima Kebenaran?

Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID- Banyak kejadian silih berganti tapi tak membuat orang sadar. Banyak dalil ternyata juga tidak semua orang percaya dengan dalil.   Mengapa hati susah menerima kebenaran?

Berulang kali Alquran menyinggung dua tipe manusia ini dengan uraian yang sangat indah. Tipe yang hatinya lapang dan luas serta tipe yang hatinya sempit dan kaku.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Seperti firman Allah berikut ini,

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.” (QS.al-An’am:125)

أَفَمَنْ شَرَحَ اللَّهُ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ فَهُوَ عَلَىٰ نُورٍ مِنْ رَبِّهِ ۚ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS.az-Zumar:22)

Lalu pertanyaannya, apa penyebab seseorang memiliki hati yang lapang dan mudah menerima kebaikan? Dan apa yang membuat seseorang memiliki hati yang sempit dan kaku?

Segala sesuatu pasti ada sebabnya. Lapangnya hati seseorang dan mudahnya dalam memahami kebenaran salah satunya karena banyaknya mengkaji, mencari tau dan mendekati ulama’ serta orang-orang bijak. Serta mensucikan diri dan meninggalkan dosa khususnya menjauhi makanan haram. Dan tentunya masih ada faktor-faktor lain yang membuat hatinya mudah tersentuh oleh cahaya kebenaran.

Sementara hati yang keras dan kaku tentu disebabkan oleh banyaknya dosa. Bisa pula karena seringnya berdebat, teman yang buruk, menyembah dunia dan menuhankan syahwat. Semua itu membuat hati sempit dan susah menerima kebenaran walau telah nyata dihadapannya.

Sayyidina Ali pernah berpesan,

مَا جَفَّتِ الدُّمُوْعُ إِلَاّ لِقَسْوَةِ الْقُلُوْب ، وَمَا قَسَتِ الْقُلُوْب إِلَّا لِكَثْرَةِ الذُّنُوب

“Tidak akan kering air mata kecuali karena kerasnya hati dan tidak akan keras hati kecuali karena banyaknya dosa.”

Semoga Allah melapangkan hati kita untuk menerima kebenaran dan nasehat-nasehat yang mengantarkan kita pada kesempurnaan.

(khazanahalquran)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *