Hikmah Siang: Amalan Terbaik Pasca Lebaran

ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Shalat Idul Fitri baru saja usai. Artinya kini kita sudah berada di bulan Syawwal, yakni bulan peningkatan. Peningkatan dari amalan yang sudah kita lakukan selama sebulan terakhir. Bekas amalan itu akan terlihat di bulan-bulan ini. Karena itu berikut ini adalah amalan yang sebaiknya kita lakukan untuk meningkatkan amal pasca Ramadhan.

Halal bihalal

Sejalan dengan hal itu, Hari Raya Idul Fitri juga identik dengan berbagai hal yang menyenangkan. Banyak kegiatan yang dilakukan, khususnya oleh masyarakat muslim di Indonesia saat Lebaran, seperti menyiapkan menu makanan khas lebaran, mengenakan pakaian baru, dan mudik bersama keluarga.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dari beragam kegiatan yang ada, mudik menjadi rangkaian puncak lebaran yang begitu ditunggu. Hal itu karena Anda dapat berkumpul bersama keluarga dan silaturahmi, bermaaf-maafan. Pada kegiatan tersebut, halal bihalal menjadi salah satu momen yang harmonis di antara para muslimin.

Pasalnya, halalbihalal adalah salah satu bentuk kegiatan yang diperintahkan Allah dan tertulis di dalam Al-Quran. Perintah tersebut secara jelas diterangkan dalam surah Al-A’raf ayat 199 yang mengatur sikap setiap muslim untuk tidak menjadi arogan dan senantiasa saling memaafkan dengan halalbihalal.

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh,” (QS. Al-A’raf:199)

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengatakan bahwa imbalan bagi umat Islam yang menjaga silaturahmi ialah perluasan rejeki. Hal itu sebagaimana diterangkan juga oleh HR Al-Bukhari dan Muslim bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda siapa saja yang ingin diluaskan rejeki dan dipanjangkan pengaruhnya, maka sambunglah tali persaudaraan.

Anda dapat memanfaakan momen fitri ini untuk bersilaturahmi dan halalbihalal kepada keluarga, kerabat, atau keran kerja Anda.

Tak hanya itu, istilah halalbihalal yang dipopulerkan oleh Presiden Soekarno juga menjadi tradisi yang hanya ada di Indonesia. Tradisi ini masih bertahan, bahkan di perusahaan, lembaga pemerintah, hingga masyarakat.

Membayar utang puasa Ramadan

Hal lain yang dapat kamu lakukan setelah Lebaran ialah dengan membayar “utang” puasa Ramadan. “Utang” puasa ini bisa Anda bayar setelah Hari Raya Idul Fitri berlangsung, yaitu sehari setelah Lebaran atau sebelum Ramadan berikutnya tiba.

Dilansir dari Muslim.or.id, dengan membayar “utang” puasa Ramadan (qodho) di bulan Syawal, Anda memperoleh ganjaran pahala puasa setahun penuh. Anda dapat mengganti puasa Ramadan berdasarkan jumlah yang hari yang tidak berpuasa.

Adapun membayar “utang” puasa hukumnya wajib seperti yang Allah firmankan dalam surah Al-Baqarah ayat 184 mengenai seseorang yang uzur dalam menjalankan ibadah puasa dan perlu menggantinya sebanyak puasa yang ditinggalkan.

Puasa Syawal

Selain membayar utang puasa Ramadan, Anda juga bisa mengamalkan ibadah lainnya yang juga dianjurkan, yaitu puasa Syawal, yakni puasa sunah yang dapat ditunaikan selama enam hari di bulan Syawal setelah Hari Raya Idul Fitri.

Mengutip dari Muslim.or.id, dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan, kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh,” (HR. Muslim no. 1164).

Untuk tata cara puasa Syawal, lebih dianjurkan dengan mengutamakan membayar “utang” puasa Ramadan dahulu. Setelah itu, Anda dapat menunaikan puasa Syawal, baik secara berturut-turut ataupun selang-seling sesuai kemampuan Anda.

Semoga dengan turut melakukan amalan di bulan Syawal di atas, Anda dapat memperoleh keberkahan dari Allah SWT.

(fur/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *