Kawal Jokowi, Suhendra Hadikuntono: Telan Itu Manis atau Pahitnya

Suhendra Hadikuntono. (Foto: inilah.com)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pengamat intelijen Suhendra Hadikuntono menekankan prinsip berani menaikkan, harus berani mengamankan sampai akhir. Hal tersebut ditegaskan untuk mengamankan jabatan Presiden Joko Widodo hingga tuntas tahun 2024, bahkan jika bangsa Indonesia menghendaki, hingga periode ketiga sampai 2029.

Suhendra mensinyalir saat ini ada gerakan bawah tanah atau klandestein untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Dengan munculnya isu-isu Covid-19, juga komunisme dan ancaman krisis ekonomi. Suhendra memprediksi gerakan ini akan berpuncak pada Oktober 2020 atau tepat setahun periode kedua pemerintahan Jokowi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengawal dan mengamankan beliau. Jangan suka main belakang. Jika sudah mendukung, telan itu manis atau pahitnya, niscaya bangsa ini akan besar dan disegani bangsa-bangsa lain,” kata Suhendra dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Suhendra mencium gelagat tak sedap dari lawan-lawan politik Jokowi, bahkan yang semula merupakan kawan seiring, yang kini tengah menggalang kekuatan untuk menjatuhkan mantan wali kota Solo itu. “Mereka memanfaatkan media dan mahasiswa serta kelompok garis keras untuk mendukung gerakan mereka,” ujarnya.

Menurut Suhendra, mereka sedang menunggu di tikungan, di tengah situasi yang tak menentu akibat pandemi Covid-19 yang bisa berujung pada ancaman krisis ekonomi dan sosial. “Ibaratnya, mereka sudah siap dengan bensin di tangan, tinggal menunggu munculnya percikan api,” ungkap tokoh intelijen ini yang oleh Komunitas Aceh Jokowi Amin Kuat (KAJAK) didukung sebagai Kepala BIN.

Suhendra menyebut hingga September nanti isu komunisme, radikalisme hingga kebijakan Presiden akan terus diembuskan, bersahutan dengan isu Covid-19 dan ancaman krisis ekonomi.

Berbekal kemampuan kontraintelijennya, Suhendra mengatakan, “Menakali Jokowi, kalian akan saya kirim ke Aceh agar sadar dan memahami makna perjuangan dan mempertahankannya. Anak-anak mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) siap menerima untuk bersosialisasi bersama, mulai para mantan kombatan, Panglima Sagoe hingga Panglima GAM.”

Puluhan tahun perang, lanjut Suhendra, telah mendewasakan mereka untuk menerima kenyataan dan tetap sabar serta berjiwa besar mendukung Jokowi. “Saat ini ada 60-an ribu mantan anggota GAM aktif,” ucap Suhendra yang dekat dengan Wali Nanggroe Aceh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar ini.

Suhendra mengaku prihatin atas banyaknya pihak-pihak yang tidak peduli akan nasib bangsanya. “Oknum-oknum ini perlu praktik lapangan agar tidak asal bicara dan menyalahkan Jokowi. Hukum formal kurang tepat diterapkan selagi kesadaran hukum masih lemah. Yang paling tepat kirim ke Aceh, selesai itu barang,” tegasnya. (rah/tribunnews)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *