DENPASAR, hajinews.id – Gubernur Bali I Wayan Koster menolak keinginan pemerintah pusat yang meminta Bali segera membuka kembali sektor pariwisata dalam era new normal pandemi COVID-19. “Kalau pariwisata masih panjang, masih jauh. Jadi kita belum memberi kepastian kapan akan dibuka (akses publik),” kata Koster di Denpasar, Jumat (29/5/2020).
Politikus PDIP itu mengatakan Bali memiliki pemetaan dan hitungan tersendiri untuk membuka sektor industri pariwisata. Hal itu pun sudah disampaikan ke pemerintah pusat beberapa waktu lalu. “Dalam rapat dengan gugus tugas dan bapak Menko saya menyampaikan bahwa saat ini Bali tengah memetakan seluruh wilayah 8 kabupaten dan 1 kota sampai desa mengenai perkembangan COVID-19 dan dinamikanya, baik menyangkut pertambahannya yang positif, yang sembuh kemudian sumbernya dari PMI, ABK terutama sekali transmisi lokalnya,” urai Koster.
“Jadi kami bicara dengan bapak Menko jangan pemerintah pusat menetapkan secara sepihak, tapi harus atas kajian dan analisa dari pemerintah daerah. Karena pemerintah daerah yang paling mengetahui lapangan dan punya tanggung jawab langsung terhadap situasi dan kondisi yang di jalankan dalam penanganan COVID-19 ini,” sambung Koster.
Dia mengaku telah menyiapkan skenario untuk melaksanakan era new normal. Skenario awal yakni membuka pergerakan masyarakat lokal hingga mencapai titik stabil. Tahapan ini memerlukan waktu 2-3 pekan. Adapun skenario berikutnya adalah membuka pergerakan dari luar Bali. “Kita sedang siapkan protokol kesehatannya. Semoga rampung dua hari ke depan,” jelasnya.
Sementara itu hingga Jumat (29/5/2020), jumlah kumulatif kasus positif COVID-19 di Bali mencapai 443 orang dengan tambahan kasus positif sebanyak 23 orang. Untuk kasus sembuh sebanyak 320 orang dan kasus kematian empat orang. (rah/berbagai sumber)