Daftar Donatur Palestina
Jakarta, Hajinews.id,- Sebuah pemandangan mengerikan telah terjadi di wilayah Alta, utara Norwegia. Sebuah kampung yang dihuni 8 rumah mendadak raib ditelan lautan hanya dalam hitungan menit saja.
Viva memberitakan peristiwa itu yang diabadikan seorang warga bernama Jan Fredrik Drabløs. Dalam video berdurasi kurang dari 3 menit yang dibagikan Jan di Twitternya, Kamis 4 Juni 2020, tampak jelas detik-detik kampung itu perlahan hilang ditelan lautan.
Dalam rekaman yang disebut Jan sebagai peristiwa longsor besar itu, terlihat jelas awalnya tanah di ujung kampung yang berada di pesisir lautan mulai bergerak.
Lama kelamaan gerakan tanah itu semakin meluas dan membesar. Tampak beberapa rumah mulai bergerak mengikuti gerakan tanah yang cepat itu. Jalan raya yang terbentang pun terbelah. Pepohonan juga terseret ke lautan.
Peristiwa ini menghasilkan suara yang menyeramkan, suaranya seperti gemuruh besar yang disertai dentuman air.
Dan yang paling menakutkan, hanya dalam hitungan 3 menit saja, seluruh wilayah kampung itu sudah lenyap ditelan lautan. Beberapa rumah yang sebelumnya berdiri di daratan, terlihat mengambang hanyut terbawa arus air laut.
Sementara menurut Sekretaris Jenderal Komisi Tsunami Internasional dan Asisten Profesor Teknik Sipil di Brunel University Dr Mohammad Heidarzadeh, peristiwa ini merupakan dampak dari bencana tanah longsor.
“Seluruh desa pesisir dipindahkan ke laut. Jenis tanah longsor yang lambat ini terlihat berulang di sepanjang garis pantai tipe ria di Norwegia dan terjadi setiap beberapa tahun,” tulisnya di Twitter pribadinya.
Peristiwa ini mengingtakan ayat Alquran tentang hari kiamat dimana bumi digoncangkan sehingga ambyar seisinya. Dalam surat Zalzalah dinyatakan:
إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا
1. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),
وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا
2. dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,
وَقَالَ ٱلْإِنسَٰنُ مَا لَهَا
3. dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,
Secara ilmu pengetahuan banyak tafsir bahwa kemungkinan goncangan karena di bawah laut ada api, bisa juga karena keserakahan manusia menggunduli hutan sehingga tak ada penahan air sehingga banjir dan bagian kampung amblas ditelan lautan.
Maka yang Allah bertanya Nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan. Sebuah pertanyaan yang diulang 32 kali di Surat Arrahman mengingatkan agar kita selalu bersyukur, berserah diri dan kembali ketaatan kepada Allah. Wallhu a’lam (fur/dbs).
Berikut video detik-detik kampung ditelan lautan yang disiarkan The telegraph di Youtube:
