Ibadah Haji Itu Mulia, Jangan Embat Dananya !

KH. Luthfi Bashori
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



IBADAH HAJI ITU MULIA, JANGAN EMBAT DANANYA !

Oleh : KH. Luthfi Bashori

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di samping sebagai rukun Islam yang ke lima, banyak hadits Nabi yang menerangkan betapa mulianya ibadah haji. Hingga umat Islam tidak segan-segan menabung sedikit demi sedikit, terutama bagi masyarakat yang ekonominya kelas menengah ke bawah.

Demi keimanan yang kuat, mereka sedikit demi sedikit menyimpan uang hasil kerja keras peras keringat, dengan harapan agar dapat berangkat ibadah haji. Itupun kalau sudah membayar ketentuan dana ONH, mereka masih harus menunggu tahunan karena menyesuaikan pembatasan kuota pemberangkatan haji yang sangat membosankan.

Umat Islam sudah banyak yang tahu tentang kemuliaan ibadah haji, karena itulah mereka berusaha keras agar dapat melaksanakan kewajiban rukun Islam yang ke lima itu.

Dari sekian banyak keutamaan ibadah haji yang hukumnya wajib bagi yang mampu, adalah seperti yang dikemukakan oleh Sayyidina Amr bin Ash RA: “Ketika Allah menetapkan Islam di dalam hatiku, aku mendatangi Rasulullah SAW, dan aku berkata, ‘Ulurkan tanganmu supaya aku membaiatmu.’

Kemudian Rasulullah SAW mengeluarkan tangannya, namun aku menarik tanganku.

Lalu Rasulullah SAW bertanya, ‘Mengapa engkau, hai Amr?’

Aku menjawab, ‘Aku meminta syarat.’

Rasulullah SAW berkata, ‘Engkau meminta syarat apa?’

Aku menjawab, ‘Agar engkau mengampuni aku.’

Rasulullah SAW berkata, ‘Tidakkah engkau tahu bahwa Islam menghapus dosa-dosa sebelumnya, hijrah menghapus dosa-dosa yang sebelumnya, ibadah haji menghapus dosa-dosa yang sebelumnya.” (HR. Muslim).

Dalam riwayat lain, Sayyidina Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jihad orang dewasa dan anak kecil serta orang perempuan adalah haji dan umrah.” (HR. An-Nasa’i).

Nah, jika umat Islam sudah tahu keutamaan ibadah haji yang sangat luar biasa ini, tentu semakin kuat semangat untuk segera berangkat ke tanah suci Makkah. Bahkan tak jarang mereka harus mengikhlaskan sebagian barang miliknya untuk dijual, demi memenuhi pembayaran ONH sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Namun, kali ini umat Islam merasa was-was, karena ada oknum yang tidak mengenal apa itu dosa, justru berusaha menggunakan dana haji milik umat Islam itu untuk kepentingan politik. Termasuk yang merasakan was-was, tiada lain adalah penulis sendiri yang sudah terlanjur membayar ONH bersama istri sejak tahun 2014, itupun dengan cara menabung sedikit sedikit hingga terlunasi kewajiban membayar simpanan pokok untuk ONH.

Bahkan kini muncul pula ‘setan gundul’ (meminjam istilah Presiden Suharto untuk menjuluki oknum yang dianggap nakal), yang tidak peduli hukum haramnya meng-embat harta yang bukan menjadi milik pribadinya, misalnya dengan menghalalkan penggunaan dana haji demi pembangunan infra struktur yang bernilai politis, malahan sudah tidak mempunyai rasa malu sedikitpun saat meminta agar umat Islam mengikhlaskan dana hajinya dengan secara terang-terangan di depan publik.

Perlu diketahui, bahwa umat Islam itu dengan susah payah berusaha mengumpulkan harta sedikit demi sedikit, agar dapat melaksanakan ibadah haji. Tapi, begitu mereka sudah setor ONH, ternyata ada raja tega yang menghalalkan dana haji milik umat tersebut, demi melenggangkan jabatan politiknya dengan berbagai macam modus.

Sungguh Terlalu !  

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *